SuaraSumsel.id - Saat ini air zamzam yang setiap hari didapat jamaah haji dikemas dalam bentuk botol plastik ukuran 330 mililiter. Air zamzam kemasan botol tersebut dikelola oleh Zamazemah Company, perusahaan yang diberikan tanggung jawab oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk melayani kebutuhan air zamzam bagi jamaah haji.
Managing Director Zamazemah Company, Hasan Mahmud Abu Al-Faraj mengatakan, pelayanan air zamzam sebetulnya sudah ada sebelum adanya Islam. Air zamzam merupakan awal wujud adanya Kota Mekkah.
"Dan air zamzam merupakan mukjizat bagi umat Islam sendiri karena sejak 4.000 tahun yang lalu sampai hari ini air zamzam tidak pernah terputus sama sekali," katanya.
Zamazemah Company saat ini sudah memroses pengemasan air zamzam secara otomatis dengan bantuan mesin.
Baca Juga:Cerita Getir Pelajar di Sumsel: Disekap Berhari-Hari, Disetubuhi 6 Pria Sampai Dijual Rp 1 Juta
Dalam satu jam, mesin tersebut dapat memproduksi 10 ribu botol air zamzam. Nantinya setiap jamaah akan mendapatkan satu liter air zamzam secara cuma-cuma setiap hari atau minimal tiga botol air kemasan.
Melansir ANTARA, tenaga manusia dibutuhkan mencapai ratusan orang membantu pengemasan tersebut. Sebelum menggunakan mesin, pengemasan air zamzam masih melalui campur tangan manusia dengan cara memasukkan air satu per satu ke jerigen-jerigen dan langsung di pinggir jalan.
Dulu sebelum kemasan botol, menggunakan kemasan galon yang didistribusikan kepada jamaah haji. Ia menjelaskan, proses air zamzam dari sumbernya di Masjidil Haram hingga sampai ke tangan jamaah haji. Air zamzam dialirkan melalui pipa bawah tanah dari Masjidil Haram ke daerah yang namanya Kudai.
Kemudian dari Kudai dibawa dengan mobil khusus untuk air zamzam ke Zaidi, yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Masjidil Haram. Untuk membuat pabrik, minimal dibutuhkan lahan seluas 11.000 meter persegi dan Zaidi merupakan daerah khusus pabrik dan industri sehingga tidak mengganggu jamaah yang beribadah.
Pertama, dari air tangki, kemudian sampai di pabrik, dicek lagi kadar air zamzamnya lagi di gudang. kemudian dicek lagi setelah dalam botol.
Baca Juga:Cuaca Sumsel Hari ini: Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan di Siang Hingga Sore Hari
Pengecekan tidak hanya dilakukan perusahaan, tetapi juga perwakilan dari pemerintah yang mengecek kadar air zamzamnya. Sebelum dikeluarkan dan didistribusikan ke jamaah haji, ada tanda pengecekan setiap botol air zamzam.
Tiga Sumur Mata Air Zamzam
Terdapat tiga mata air zamzam yang bermuara ke sumur zamzam yang terletak di antara Makam Ibrahim dan Ka'bah. Sumur zamzam sendiri memiliki kedalaman hingga 30 meter.
Saat ia kecil bahkan bisa sampai turun hingga ke sumur zamzam. Sumur zamzam memiliki dua mata air di tengahnya yang tersambung dengan mata air di bawah Hijr Ismail. Satu mata air lainnya tersambung dengan bukit Safa dan Marwa.
Sumur zamzam dulunya berbentuk sumur biasa belum memakai keramik seperti sekarang. Digunakan timba yang ditarik secara manual untuk mengambil air dari dalam sumur.
Yang mengelola sumur zamzam dulunya adalah orang tua mulai dari kakek sampai ayah dari pegawai Zamazemah Company saat ini.
Air yang ditimba diisi ke gentong atau kendi dari tanah liat yang menjaga suhu air tetap dingin. Kendi tersebut memilik tanda khusus berupa tulisan nama setiap keluarga yang bekerja mengelola sumur zamzam.
Abdul Basit Yahya Al-Mahdi, Sekretaris Eksekutif Zamazemah Company mengatakan setelah diisi ke dalam kendi besar lalu dibakar dengan bakhur, seperti arang tetapi wangi.
Dulu setiap jamaah haji yang datang, para pemilik sumur zamzam atau pekerja, membawa satu kendi dan satu tossa, seperti gelas atau cawan kecil dari kuningan dan mereka memberikan kepada para jamaah satu per satu.