Ditemukan Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Tiga Daerah di Sumsel

Kasus hewan ternak positif terjangkit penyakit mulut dan kuku atau PMK ditemukan di Musi Rawas, Lubuklinggau dan Ogan Komering Ilir atau OKI.

Tasmalinda
Kamis, 19 Mei 2022 | 10:50 WIB
Ditemukan Ternak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku di Tiga Daerah di Sumsel
Ditemukan penyakit mulut dan kaki di tiga daerah di Sumsel. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel melaporkan kasus hewan ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) telah ditemukan di tiga daerah.

Adapun ketiga daerah tersebut di antaranya Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Ogan Komering Ilir, dan Musi Rawas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan terdapat tiga daerah yang sudah ditemukan tujuh ekor sapi terkonfirmasi PMK.

“Hasilnya, tujuh dari delapan sampel sapi yang dikirim ke Laboratorium dinyatakan positif, yaitu lima dari Lubuk Linggau, dua dari Musi Rawas dan satu dari Ogan Komering Ilir,” katanya.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Kamis 19 Mei 2022, Sumsel Berawan

Untuk mencegah PMK, pemerintah provinsi telah menginstruksikan kepada seluruh Dinas Pertanian, Peternakan dan instansi lainnya di 17 kabupaten/kota agar melakukan pengetatan akses keluar masuk transportasi angkutan ternak, produk hewan dan media pembawa penyakit yang berisiko tinggi.

“Kami sudah meminta vaksin ke Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi penyebarannya, meski tak semuanya akan divaksin, setidaknya bisa meminimalkan penyebarannya,” kata dia, sementara ini Sumsel masih berstatus kuning atau kategori penyebaran rendah wabah PMK.

Melansir ANTARA, Kepala Laboratorium Veteriner Lampung untuk wilayah Sumbagsel Hasan Sanyata mengatakan peternak tidak perlu khawatir berlebihan bila ditemukan hewan ternak yang sakit sebab belum tentu itu merupakan paparan PMK.

“Sebab untuk menyatakan sakit (PMK) harus diuji dulu, kalau baru gejala jangan-jangan penyakit lain, itu kan hampir sama gejalanya,” katanya.

“Dinas terkait di wilayah sebaran supaya bisa cepat bergerak bila ditemukan ternak sakit bergejala klinis (air liur mengantung, lepuh di mulut dan kaki) untuk dilakukan pemeriksaan sampel, sehari hasilnya sudah keluar,” imbuhnya.

Baca Juga:Jelang Puncak Musim Kemarau, Tujuh Wilayah di Sumsel Ini Rawan Karhutla

Berdasarkan kajian medis kedokteran ia mengaku sejauh ini wabah PMK pada ternak tidak menulari manusia sehingga masyarakat diimbau tidak perlu khawatir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini