SuaraSumsel.id - Meski lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah telah hampir dua pekan berlalu, harga daging sapi di Pasar Tradisional Palembang belum beranjak turun.
Dari pantauan Suara.com, pada Minggu (15/5/2022) harga daging sapi di Pasar Palimo Palembang masih berkisar Rp150.000 hingga Rp160.000 per kilogram.
Tingginya harga daging sapi berdampak pada penjual bakso. Hal itu disampaikan Pak Tri, salah satu pedagang bakso di Jalan Merdeka, Talang Semut, Bukit Kecil Palembang, Sumatera Selatan atau Sumsel.
"Pengaruh banget kalau di kita sekarang ini. Alhamdulillahnya kita masih dapat harga pelanggan sekitar Rp145.000 per kilogramnya," ujarnya kepada Suara.com, belum lama ini.
Baca Juga:Petani Sawit Sumsel Aksi Keprihatinan Bawa TBS ke Kantor Bupati, Minta Larangan Ekspor CPO Dicabut
Pengaruh tersebut membuat Pak Tri mengurangi total produksi bakso setiap harinya. Tak hanya itu, dirinya pun menaikkan harga sebesar Rp3.000 per porsi.
"Kalo naik gini buat kami jadi pengaruh dalam hal produksi bakso. Kita mengurangi produksi dan menaikkan harga per porsi. Kan kemarin Rp15.000 per porsi, sekarang kita naikkan jadi Rp18.000," sampainya.
Setiap tahun setelah lebaran, ketika harga daging belum normal, dirinya akan menaikkan harga bakso hanya Rp1.000 per porsi. Namun untuk tahun ini tidak berlaku.
Sebab, pada hari ke-20 Ramadan, kenaikkan daging sapi mulai terjadi. Kemudian naik lagi pada hari ke-25 hingga H-2 lebaran. "Naik banget itu, sampai ada yang jual Rp170.000 hingga Rp180.000 per kilogram," paparnya.
Kondisi kenaikkan yang terjadi pada harga daging dianggap biasa karena adanya momen lebaran. Dirinya mengatakan, harga tersebut bisa terjadi naik turun setiap harinya.
Baca Juga:Tak Lagi Jalani Sidang Online, Terdakwa Korupsi Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin: Alhamdulilah
"Kadang tuh gak tentu, bisa turun, bisa naik. Mungkin konsumsinya aja ini naik, ini juga kan momen lebaran memang sudah biasa mengalami kenaikkan harga daging," lanjutnya.
Kendati begitu, Pak Tri tidak menyiasati bakso jualannya dengan mencampurkan daging ayam. Menurutnya, pelanggan sudah mengenal tekstur dan rasa bakso yang dijualnya.
"Kita tidak mencampur dengan daging ayam, walaupun harga daging sapi naik. Kita tetap mengutamakan kualitas. Kita cuma mengurangi total produksi. Setelah ini, mungkin bisa normal lagi harganya," pungkasnya.
Kontributor: Melati Putri Arsika