Menteri ESDM: PLTGU Beroperasi, Biaya Produksi Listrik di Sumatera Makin Murah

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan biaya produksi listrik di Sumatera kini makin murah dengan menyusul peresmian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Tasmalinda
Kamis, 12 Mei 2022 | 16:29 WIB
Menteri ESDM: PLTGU Beroperasi, Biaya Produksi Listrik di Sumatera Makin Murah
Ilustrasi PLN. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan biaya produksi listrik di Pulau Sumatera lebih murah [Antara]

SuaraSumsel.id - Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan biaya produksi listrik di Sumatera kini makin murah dengan menyusul peresmian pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Riau.

PLTGU berkapasitas 275 MW di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau dipastikan akan memperkuat keandalan pasokan listrik di sistem Sumatera, khususnya subsistem Riau,

"Sekaligus mendorong biaya pokok penyediaan (BPP) listrik lebih murah dan lebih bersih," kata Menteri Arifin saat meresmikan PLTGU Riau di Kawasan Industri Tenayan, Pekanbaru, Riau, Kamis. Harga jual tenaga listrik PLTGU Riau ini adalah 6,49 sen dolar AS per kWh atau lebih rendah dari BPP setempat.

"Khusus wilayah Provinsi Riau, saat ini sudah ada tambahan 275 MW, tetapi ke depan bisa menjadi sentra pengembangan PLTGU dengan melihat sumber daya energi yang ada di Provinsi Riau," ungkap Menteri Arifin melansir ANTARA

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 12 Mei 2022: Wilayah Dataran Rendah Bersuhu Terik, 33 Derajat Celcius

Pemerintah tengah fokus melakukan transisi energi sebagai upaya menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mencapai Net Zero Emission (NZE) agar dapat meminimalisasi perubahan iklim.

Saat ini gas dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai jembatan menuju 100 persen Energi Baru dan Terbarukan (EBT) tersebut.

Menteri ESDM mengatakan Indonesia memiliki potensi gas yang cukup banyak dan berperan penting, terutama dalam mendukung proses transisi energi. "Emisi yang dikeluarkan dari sumber energi fosil seperti batu bara, emisi buangnya itu dua kali lipat dibandingkan gas," jelasnya.

PLTGU Riau beroperasi maka daya mampu sistem kelistrikan Sumatera meningkat menjadi 7.266 MW. Saat ini, beban puncak tercatat 6.823 MW, sehingga cadangan sistem kelistrikan Sumatera menjadi 443 MW.

PLTGU Riau dikembangkan PT Medco Racth Power Riau, usaha patungan PT Medco Power Indonesia dan RATCH Group Public Company Limited.

Baca Juga:Dua Pekan Ekspor CPO Dilarang, Petani Sawit Sumsel: Harga TBS Kian Anjlok, Penuh Ketidakpastian

"Harus diupayakan, harus bisa menciptakan demand-demand baru agar kita bisa memenuhi kapasitas nasional seoptimal mungkin, sehingga utilisasinya bisa maksimum," kata Menteri Arifin

Menteri ESDM juga menekankan pentingnya harga energi yang terjangkau, selain untuk kepentingan masyarakat, juga industri.

"Dengan harga energi listrik yang kompetitif akan memberikan dorongan investasi masuk ke dalam negeri, ini yang penting. Untuk itu, jangan lupakan untuk selalu meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian pembangkit," tambahnya.

"Saya berharap Medco Ratch Power bisa mengoperasikan proyek ini dan menjaga pembangkit listrik ini dengan sebaik-baiknya," ujar Menteri Arifin.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan pengoperasian pembangkit yang masuk dalam proyek 35 ribu MW ini menjadi bukti keberhasilan kolaborasi strategis antara PLN dan produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) dalam penyediaan listrik nasional.

"Pemerintah Provinsi Riau memiliki target setiap tahunnya untuk membangun infrastruktur kelistrikan agar dapat menerangi desa di seluruh wilayah. Kami mengharapkan peresmian PLTGU ini dapat menjadi momen strategis bagi kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," terangnya.

Berdiri di atas lahan 9,1 hektare, PLTGU Riau masuk dalam proyek strategis nasional. Dengan investasi sekitar 290 juta dolar AS, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di proyek ini mencapai 34 persen serta mampu membuka lapangan kerja bagi 2.072 tenaga kerja Indonesia dan 47 warga negara asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini