SuaraSumsel.id - Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, limpahan pahala dan ampunan dari Allah SWT, serta bulan yang begitu banyak waktu-waktu mustajabah do'a.
Karena itulah kehadiran Bulan Ramadhan begitu dinanti oleh seluruh umat Islam di dunia.
Rasulullah SAW, sebagai tauladan abadi, sebagai sosok manusia yang terbaik pun begitu bersuka cita menghadapi Ramadhan.
Begitu Ramadhan tiba, Rasulullah yang begitu dermawan, akan menjadi sosok yang amat sangat dermawannya, hingga seluruh permintaan seseorang pasti diberinya.
Baca Juga:PLN di Sumsel Diingatkan agar Tak Ada Pemadaman Saat Ramadhan, Umat Muslim Ingin Khusyuk Beribadah
Diriwayatkan dalam shahih Al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas radiyallahu anhuma, ia berkata:
“Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah orang yang amat dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan. Saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan padanya Al-Qur’an. Jibril menemui beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan padanya Al-Qur’an. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.”
Begitu dermawannya Rasulullah, dan akan menjadi sangat lebih dermawan di saat Bulan Ramadhan. Bahkan menurut riwayat Ibnu Abbas, menggambarkan kedermawanan beliau (Rasulullah) pada bulan Ramadhan, lebih besar dari tiupan angin yang berhembus.
Ibnu ‘Abbas menggambarkan kedermawanan beliau pada bulan Ramadhan lebih besar dibanding dengan tiupan angin. Oleh karena itu, setiap muslim yang mampu hendaknya memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan ini.
Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, merupakan kesempatan yang sangat baik bagi Umat Islam untuk memperbanyak amal kebaikan karena begitu banyaknya pahala dan keberkahan dibulan ini yang Allah SWT lipatgandakan lebih dari bulan-bulan lain di luar Ramadhan.
Melansir Lampung.NU.or.id, keutamaan dan pahala sedekah di bulan suci Ramadhan
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Muslim no.1151)
Makna berbagi dengan sesama
1. Orang yang bersedekah di bulan Ramadhan akan dikumpulkan di dalam surga
“Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur.” (HR. At Tirmidzi no.1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317, dihasankan Ibnu Hajar Al Asqalani di Hidayatur Ruwah, 2/47, dihasankan Al Albani di Shahih At Targhib, 946).
2. Orang bersedekah di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala orang berpuasa
“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR. At Tirmidzi no 807, ia berkata: “Hasan shahih”)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa dengan beberapa ruthab (kurma basah). Jika tidak ada maka dengan beberapa tamr (kurma kering). Jika tidak ada maka dengan beberapa teguk air.” (HR. At Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi, 696)
3. Sedekah di bulan Ramadhan pahalanya akan dilipatgandakan
“Sesungguhnya Allah mencatat setiap amal kebaikan dan amal keburukan.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, namun tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu pahala kebaikan sempurna. Orang yang meniatkan sebuah kebaikan, lalu mengamalkannya, Allah mencatat pahala baginya 10 sampai 700 kali lipat banyaknya.” (HR. Muslim no.1955).
“Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh berkah. Di dalamnya terdapat satu malam yang nilai (ibadah) di dalamnya lebih baik dari 1000 bulan. Allah menjadikan puasa pada siang harinya sebagai sebuah kewajiban, dan menghidupkan malamnya sebagai perbuatan sunnah (tathawwu’). Barangsiapa (pada bulan itu) mendekatkan diri (kepada Allah) dengan satu kebaikan, ia seolah-olah mengerjakan satu ibadah wajib pada bulan yang lain. Barangsiapa yang mengerjakan satu perbuatan wajib, ia seolah-olah mengerjakan 70 kebaikan di bulan yang lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan kesabaran itu balasannya surga. Ia (juga) bulan tolong-menolong, di mana di dalamnya rezki seorang Mukmin bertambah (ditambah). Barangsiapa (pada bulan itu) memberikan buka kepada seorang yang berpuasa, maka itu menjadi maghfirah (pengampunan) atas dosa-dosanya, penyelamatnya dari api neraka dan ia memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa (itu) sedikitpun.”
Kemudian para Sahabat berkata,
“Wahai Rasulullah, tidak semua dari kita memiliki makanan untuk diberikan sebagai buka orang yang berpuasa.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Allah memberikan pahala tersebut kepada orang yang memberikan buka dari sebutir kurma, atau satu teguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya maghfirah (ampunan) dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Baihaqi, Al Hakim, Ibnu Khuzaimah (no. 1887) dan Al Ash-habani dalam At Targhib (178). Hadits ini didhaifkan oleh para pakar hadits seperti Al Mundziri dalam Targhib Wat Tarhib (2/115), juga oleh Dhiya Al Maqdisi di Sunan Al Hakim (3/400), bahkan dikatakan oleh Al Albani hadits ini Munkar, dalam Silsilah Adh Dhaifah (871).