Hampir 10.000 Dosis Vaksin COVID-19 di Sumsel Terpaksa Dimusnahkan: Vaksin Sudah Kadaluarsa

Hampir 10.000 dosis vaksin COVID-19 di Sumatera Selatan dimusnahkan karena kadaluarsa.

Tasmalinda
Minggu, 27 Februari 2022 | 09:24 WIB
Hampir 10.000 Dosis Vaksin COVID-19 di Sumsel Terpaksa Dimusnahkan: Vaksin Sudah Kadaluarsa
Ilustrasi vaksin covid-19 [Pexels]

SuaraSumsel.id - Sebanyak 10.000 dosis vaksin di Sumatera Selatan atau Sumsel bakal dimusnahkan akhir bulan Februari ini. Penyebabnya dikatakan Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Sumatera Selatan (Sumsel) Indra Gunawan, karena sudah kaddaluwarsa.

"Tak sampai 10 ribu dosis vaksin di Sumsel sudah kadaluwarsa. Itu tidak dikembalikan atau disuntikan ke masyarakat, melainkan kami buang," ujarnya saat diwawancarai, Sabtu (26/2/2022).

Sementara untuk di Indonesia, kata Indra, sebanyak 18 juta dosis vaksin yang juga bernasib sama. "Vaksin yang akan expired itu jenisnya Astra Zeneca," sambungnya.

Indra juga mengatakan masih vaksin yang akan expired ini bukan disebabkan terlambatnya penyuntikan atau ketidakmauan masyarakat untuk divaksin, melainkan karena keterlambatan masuk ke Sumsel.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 27 Februari 2022, BMKG: Berawan hingga Dini Hari Udara Kabur

"Vaksin itu baru dikirimkan pertengahan Februari lalu, memang waktunya yang sudah mepet. Jadi bukan karena kesalahan kami," sampainya.

Kendati demikian, dirinya mengungkapkan untuk distribusi vaksin dari pusat pihaknya baru menerima 15 ribu dosis pada Minggu lalu.

"Vaksin itu langsung didistribusikan ke sejumlah daerah yang membutuhkan. Vaksin ini expired 31 Maret nanti, masih ada jeda waktu cukup panjang," sambung dia.

Untuk menghindari terjadinya penumpukkan vaksin, Indra mengatakan sistem realokasi vaksin harus dilakukan. Ketika ada daerah yang tidak mampu menyelesaikan stok vaksin bisa mendistribusikan ke daerah lain.

"Seperti yang dilakukan Empat Lawang beberapa waktu lalu. Di sana ada 42 ribu vaksin yang dipindahkan ke Banyuasin dan Muara Enim, agar daerah yang menerima bisa mengantisipasi kekurangan vaksin," jelasnya.

Baca Juga:Todongkan Senpi ke Polisi, Perampok dan Pemerkosa Mahasiswi di Sumsel Ditembak Mati

Hal tersebut, kata Indra, memerlukan koordinasi yang cepat. "Setidaknya satu minggu tak bisa menyalurkan stok yang ada, bisa mengirimkan ke daerah lain. Jangan sampai ada vaksin tak terpakai," pungkasnya.

Kontributor: Melati Putri R

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini