Yuk bagikan berita ini...
Laporan: Endang Saputra
Muaraenim, Sumselupdate.com – Seusai meresmikan pembangunan proyek hilirisasi batubara menjadi dymenthil eter (DME), Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) didampingi Gubernur Sumsel H Herman Deru, Pj Bupati Muaraenim, dan sejumlah Menteri Kabinet langsung menuju Pasar Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Sumsel, Senin (24/1/2022) siang.
Kunjungan Presiden ke Pasar Tanjung Enim tersebut turut didampingi Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung Wibowo, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Terpantau ribuan masyarakat tumpah ruah menyambut kedatangan Presiden Ir H Joko Widodo dan sebagian warga berebut mengabadikan foto bersama dengan orang nomor satu di republik ini.
Baca Juga:MBJ Dorong Pengembangan UMKM Batanghari Leko Sumsel
Di sisi lain, Presiden Jokowi menyapa masyarakat dan menyerahkan bantuan berupa uang tunai kepada sejumlah pedagang di Pasar Tanjung Enim.
“Pak Ini ada sedikit bantuan dari saya, semoga ini bisa membantu sedikit dan bermanfaat untuk bapak,” sapa Presiden kepada pedagang di lokasi Pasar Baru Tanjung Enim.
Jokowi kembali melanjutkan perjalanan ke sejumlah pedagang Pasar Dalam Tanjung Enim dan kemudian bertolak lawatan ke Kota Pagaralam.
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke wilayah Pasar Tanjung Enim.
Namun, di sela kegiatan itu justru fakta lain yang ditemukan sejumlah warga yang berniat menyaksikannya orang nomor satu tersebut harus bermandikan debu batubara.
“Kita mengapresiasi dan menyambut baik adanya kedatangan Presiden di wilayah Pasar Tanjung Enim. Namum, kita menyayangkan ratusan siswa sekolah dari tingkat SD hingga SMA yang berdiri di pinggir jalan harus rela bermandikan debu karena Jalan Mutik yang dilewati iring-iringan Presiden RI tidak dilakukan penyiraman yang biasa dilakukan oleh pihak PT Bukit Asam,” ungkap Ketua RT 07 Pasar Tanjung Enim Hijazi kepada awak media, Senin (24/1/2022).
Baca Juga:Bupati Empat Lawang Joncik Dilantik Jadi Ketua Kagama Sumsel
Ditegaskan Hijazzi kebiasaan yang selalu dilakukan pihak PTBA melakukan penyiraman justru tidak dilakukan hingga debu batubara berterbangan.