Target Produksi Gabah Kering Giling di Sumsel Tahun 2022 Sebesar 2,9 Juta Ton

Sumsel memiliki total areal persawahan seluas 470.603 hektare

Wakos Reza Gautama
Jum'at, 21 Januari 2022 | 13:13 WIB
Target Produksi Gabah Kering Giling di Sumsel Tahun 2022 Sebesar 2,9 Juta Ton
ILustrasi Gabah Kering. Sumsel target produksi Gabah Kering Giling sebesar 2,9 juta ton di tahun 2022. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2,9 juta ton pada tahun 2022.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel R Bambang Pramono mengatakan target tersebut terbilang realistis karena tahun ini masih dipengaruhi fenomena La Nina, dengan peningkatan curah hujan.

Sumsel memiliki total areal persawahan seluas 470.603 hektare yang 72 persen merupakan lahan rawa meliputi lahan pasang surut dan lebak.

“Curah hujan yang tinggi dalam dua tahun terakhir membuat petani terpaksa menggeser musim tanamnya, dari biasanya April-Mei-Juni menjadi mundur ke Juli-Agustus untuk lahan lebak,” kata dia dikutip dari ANTARA.

Baca Juga:Hadir di Palembang, Ganjar Pranowo Gelar Gowes hingga Lantik Ketua Kagama Sumsel

Selain itu petani juga kesulitan untuk bisa menerapkan penanaman dua kali dalam tahun. Artinya, dalam periode 2021-2022, petani kehilangan satu musim tanam, dari seharusnya empat kali menjadi tiga kali karena adanya pengaruh cuaca ini.

Kondisi ini terjadi untuk lahan lebak dangkal, sedangkan untuk lahan lebak tengah dan lebak dalam maka secara otomatis petani tidak bisa menanam padi.

Atas pengaruh cuaca tersebut, Pemprov Sumsel menilai harus menurunkan target produksi GKG karena pada 2021 sempat menargetkan sebanyak 3,1 juta ton GKG. Penurunan target ini juga berkaca pada capaian produksi Sumsel pada 2021 yakni 2,6 juta ton GKG dari 2,7 juta ton GKG pada 2020.

Namun di tengah penurunan produksi itu, petani di Sumsel justru mampu meningkatkan produktivitas yakni dari biasanya di bawah 5 ton GKG per hektare menjadi 5,2 ton GKG per hektare.

“Memang masih di bawah angka nasional 5,3 ton per hektare, tapi ini sudah capaian luar biasa karena Sumsel bisa melewati angka psikologis 5 ton GKG per hektare,” kata Bambang.

Baca Juga:Investor China Tertarik Tanam Modal di Proyek Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin

Sementara itu, lahan persawahan seluas 2.773 Hektare di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) terancam fuso (gagal panen) akibat terendam banjir selama beberapa hari.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Tanaman Pangan Holtikultura (DKPTH) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Indesi Karyanto mengatakan pemkab mengupayakan bantuan benih dari Cadangan Benih Nasional (CBN) untuk membantu para petani yang lahannya terdampak banjir tersebut.

CBN adalah benih tanaman pangan yang diperuntukkan untuk kebutuhan mendesak seperti adanya bencana alam yang menyebabkan pertanian mengalami gagal panen atau puso.

"Kami akan usulkan ke pemprov atau ke Kementan," kata dia. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini