Menpora: Sumsel Jadi Pusat Pembinaan Olahraga di Pulau Sumatera

Sumatera Selatan atau Sumsel menjadi pusat pembinaan olahraga di Pulau Sumatera bersama dengan Sumatera Utara.

Tasmalinda
Selasa, 14 Desember 2021 | 20:31 WIB
Menpora: Sumsel Jadi Pusat Pembinaan Olahraga di Pulau Sumatera
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. ANTARA/HO-Kemenpora/aa. (Handout Kemenpora)

SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan terpilih menjadi pusat pembinaan olahraga di wilayah Sumatera bersama Provinsi Sumatera Utara karena dinilai Kementerian Pemuda dan Olahraga memiliki kemampuan dalam mengelola sistemnya dari hulu hingga hilir.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amal mengatakan dengan penetapan itu maka Sumsel dapat menjadi pusat pembinaan atlet dari provinsi terdekat, semisal Jambi, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung.

“Kami memiliki Sumsel karena memang berdasarkan sejarah daerah ini ada potensinya,” kata Zainudin setelah melakukan sosialisasi Perpres No 86 tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Potensi itu dapat diamati dari kemampuan menghasilkan atlet nasional, keberadaan Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya (SONS) Palembang dan Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), hingga fasilitas olahraga bertaraf internasional di Jakabaring Sport City Palembang.

Baca Juga:Jelang Natal, 4 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap di Sumsel

Sumsel diharapkan menjadi percontohan bagi daerah lain karena provinsi dinilai sudah memiliki sistem keolahragaan cukup baik, mulai dari mencetak atlet hingga melahirkan atlet berprestasi.

Kemenpora menilai Sumsel dapat menjadi pusat ilmu pengetahuan keolahragaan (sport science) karena Unsri sudah memiliki program studi Penjaskes di FKIP.

“Kami sangat mendukung jika akhirnya Unsri bisa melahirkan Fakultas Olahraga karena untuk pengembangan olahraga ini harus didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” kata dia.

Oleh karena itu, Sumsel dinilai layak masuk dalam program DBON bersama sembilan provinsi lainnya.

Rektor Unsri Anis Saggaf yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan pihaknya telah mengajukan pembentukan Fakultas Olahraga ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud) sejak beberapa tahun lalu. Namun, lantaran adanya mandatory pelarangan penambahan fakultas sehingga keinginan ini belum terwujud.

Baca Juga:Cerita Wong Sumsel Pakai Plat Mobil Pempek di New Zealand, Didoakan Jadi Gubernur

“Profosal kami sudah layangkan, tinggal menunggu persetujuan. Kami meminta dukungan dari Kemenpora dan Gubernur Sumsel agar Fakultas Olahraga ini bisa didirikan,” kata Anis.

Sejauh ini Unsri sebatas memiliki program studi untuk mencetak guru olahraga di FKIP. Mahasiswa dan mahasiswi program studi ini sebagian tercatat berprestasi di bidang olahraga dengan memperkuat daerah di kancah PON hingga SEA Games.

Untuk membentuk Fakultas Olahraga itu, Unsri sudah menyiapkan dana untuk pembangunan gedung olahraga senilai Rp26 miliar yang bisa digunakan untuk 11 cabang olahraga.

Gubernur Sumsel Herman Deru menyatakan terpilihnya Sumsel menjadi pusat pembinaan olahraga nasional ini menjadi kebanggaan tersendiri karena sejatinya daerah ini bukan hanya mampu mencetak atlet tapi juga menyelenggarakan event olahraga skala internasional.

“Apa yang dilakukan di bidang olahraga ini saya harapkan muaranya bukan hanya prestasi tapi juga mampu menggerakkan ekonomi,” kata dia.

Desain Besar Olahraga Nasional ini lahir sebagai bentuk kerisauan Presiden Joko Widodo atas mandeknya prestasi olahraga Indonesia lantaran buruknya tata kelola.

Tim DBON ini dipimpin oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, sementara di tingkat provinsi oleh gubernur dan tingkat kabupaten/kota oleh bupati dan wali kota dengan pendanaan didukung oleh APBN.

Target dari DBON ini yakni pada pelaksanaan Olimpiade 2024, Indonesia mampu masuk dalam jajaran 5 besar. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini