Stasiun KA Baturaja Perketat Prokes bagi Penumpang di Masa Natal dan Tahun Baru 2022

Kepala Stasiun Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Abdullah mengatakan, pihaknya menyediakan gerairapid testAntigen

Wakos Reza Gautama
Sabtu, 11 Desember 2021 | 12:36 WIB
Stasiun KA Baturaja Perketat Prokes bagi Penumpang di Masa Natal dan Tahun Baru 2022
Ilustrasi kereta api. Stasiun KA Baturaja, Sumsel, perketat prokes di hari Natal dan Tahun Baru 2022. [Antara]

SuaraSumsel.id - Stasiun Kereta Api (KA) Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (Sumsel), memperketat aturan protokol kesehatan (prokes) bagi setiap calon penumpang menjelang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Pengetatan prokes tersebut mulai dari memakai masker, menyiapkan sarana mencuci tangan di setiap pintu masuk stasiun, dan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap calon penumpang.

Kepala Stasiun Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Abdullah mengatakan, pihaknya menyediakan gerai rapid test Antigen untuk mempermudah pemeriksaan calon penumpang yang akan menggunakan jasa angkutan kereta api sebagai syarat perjalanan di masa pandemi.

Fasilitas pelayanan ini disiapkan untuk melayani pemeriksaan kesehatan bagi setiap calon penumpang dengan tarif relatif lebih murah yaitu Rp45.000 per orang.

Baca Juga:2 Dosen Ditahan Kasus Pelecehan Seksual, IKA Unsri Apresiasi Langkah Polisi

"Rapid Antigen merupakan syarat wajib bagi penumpang KA, baik tujuan Baturaja-Palembang maupun Baturaja-Tanjung Karang yang diberlakukan baik untuk penumpang dewasa maupun penumpang anak-anak yang sudah berusia 12 tahun," ujarnya, Sabtu (11/12/2021) dikutip dari ANTARA.

Terkait penambahan gerbong kereta api guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Natal dan tahun baru, Abdullah mengaku hal tersebut belum dilakukan mengingat hingga saat ini arus penumpang masih sepi.

"Sampai hari ini belum ada lonjakan penumpang, begitu juga untuk pemesanan tiket KA baik dari Stasiun Baturaja menuju Stasiun Kertapati, Palembang atau Baturaja- Tanjung Karang masih relatif normal," kata dia.

Meskipun nantinya terjadi lonjakan penumpang pihaknya tetap membatasi jumlah penumpang kereta api setiap harinya yaitu maksimal sebanyak 308 kursi.

"Dari 400 kursi yang tersedia, hanya boleh digunakan 308 kursi saja. Ini dilakukan untuk berjaga-jaga kalau nanti terjadi lonjakan penumpang saat libur Natal dan tahun baru," ujarnya. (ANTARA)

Baca Juga:Oknum Polisi di Lahat Dilaporkan Berzina dengan Istri Narapidana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini