SuaraSumsel.id - Pemerintah Belanda bakal memberlakukan penutupan sementara atau lock down di negara tersebut. Namun warga menolak hingga menggelar demonstrasi.
Pada Jumat (19/11/2021) malam waktu setempat, demonstrasi berakhir ricuh. Pihak polisi terpaksa melepaskan tembakan ke arah massa.
Melansir CNBC Indonesia, Sabtu (20/11/2021), polisi melepaskan tembakan peringatan hingga menembakkan meriam air untuk membubarkan demonstran.
“Demonstrasi yang dimulai malam ini pukul 8 malam di Coolsingel telah mengakibatkan kerusuhan. Kebakaran telah terjadi di beberapa tempat. Kembang api dinyalakan dan polisi melepaskan beberapa tembakan peringatan. Ada luka-luka terkait dengan tembakan,” ujar Kepolisian Rotterdam dalam pernyataan tertulis mengutip CNBC Indonesia.
Baca Juga:Pertamina Sebut 99 Titik SPBU Gunakan Listrik Surya, Juga Ada di Sumsel
Juru Bicara Kepolisian Rotterdam mengonfirmasi satu mobil milik polisi dibakar oleh massa aksi selama aksi demonstrasi.
Namun, ia enggan mengonfirmasi jumlah orang yang terluka.
Pemerintah Rotterdam lantas mengeluarkan perintah darurat yang berisi larangan orang berkumpul demi mencegah kekerasan lebih lanjut. Stasiun kereta api setempat pun ditutup.
“Ini adalah situasi yang sangat serius yang membutuhkan tindakan dengan prioritas tertinggi. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengeluarkan perintah darurat ini untuk menjaga ketertiban umum dan untuk melindungi keselamatan masyarakat,” tulis Pemerintah Rotterdam.
Pengumuman lockdown disampaikan PM Mark Rutte 12 November lalu.
Baca Juga:Sah! UMP Sumsel Tahun 2022 Sebesar Rp3,144 Juta
Tidak lama setelah pengumuman itu, terjadi bentrokan antara massa aksi dengan polisi di Den Haag.