SuaraSumsel.id - Nama jenderal Andika menjadi satu-satunya calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR RI. Ketua DPR RI Puan Maharani pada hari Rabu (3/11) memastikan lembagannya akan membahas mengenai usulan nama tersebut.
Puan menegaskan agenda pengangkatan Panglima TNI memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
DPR akan memberikan perhatian penuh serta menugasi Komisi I DPR RI melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Panglima TNI yang merupakan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Usulan calon Panglima TNI diserahkan secara langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada Pimpinan DPR RI.
Baca Juga:1.200 Anak Sumsel Korban Pandemi COVID-19, Terbanyak di Palembang
Surat mengakhiri dugaan-dugaan para pengamat militer terkait dengan siapa yang akan menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto memasuki masa pensiun, seperti dugaan yang telah diutarakan oleh pengamat militer Ridlwan Habib.
Ridwan menganalisis terdapat tiga kode yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. Adapun salah satu dari ketiga kode tersebut adalah kehadiran Jenderal Andika Perkasa yang turut mengantar Presiden Jokowi hingga ke tangga pesawat ketika Jokowi hendak terbang ke Roma, Italia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Dengan diserahkannya Surpres Calon Panglima TNI oleh Mensesneg kepada Pimpinan DPR RI, nama Andika Perkasa telah resmi menjadi calon Panglima TNI, menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang telah memasuki masa pensiun.
Andika Perkasa tumbuh menjadi sosok bergelut dalam bidang militer. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 dan mengawali karier sebagai perwira pertama infanteri Kopassus Grup 2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
Andika melanjutkan karier ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga:Gelar Vaksinasi, Gerindra Sumsel Bagikan Paket Sembako kepada Peserta Vaksin
Menantu A.M. Hendropriyono ini kemudian mendapatkan kepercayaan menduduki posisi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada bulan November 2013.
Posisi tersebut merupakan sebuah posisi yang diduduki perwira berpangkat brigadir jenderal. Lantas, Andika naik menjadi perwira tinggi bintang satu.
Perjalanan karier beranjak ketika ia diangkat menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dengan pangkat mayor jenderal, tepat 2 hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014—2019.
Alumnus The Military College of Vermont, Norwich University, Vermont, USA ini melanjutkan karier militernya sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada tanggal 30 Mei 2016.
Kurun waktu kurang dari 2 tahun, tepatnya pada tanggal 15 Januari 2018, Andika kemudian ditarik ke Jakarta untuk menjadi Komandan Kodiklat TNI AD.
Durasi Andika mengemban tanggung jawab sebagai Komandan Kodiklat TNI AD hanya 6 bulan, kemudian menjadi Komandan Kodiklat TNI AD.
Ia ditunjuk untuk menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis AD, yang merupakan sebuah jabatan yang bergengsi di lingkungan Angkatan Darat.
Pemegang gelar lulusan terbaik Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 2000 ini pada hari Kamis, 22 November 2018, dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Tepat 3 tahun setelah dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat, nama Andika Perkasa telah dengan resmi menjadi calon tunggal Panglima TNI.
Karier Andika Perkasa dalam dunia militer yang berkembang dengan begitu pesat tak luput dari berbagai prestasi yang ia torehkan sepanjang perjalanannya, baik secara internasional maupun nasional.
Pada bulan November 2019, Jenderal TNI Andika berinisiatif menjalankan program pertukaran latihan satuan bersama Amerika Serikat.
Pada bulan November 2020, Indonesia mengirimkan kembali satuan TNI AD dengan jumlah yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat.
Lulusan National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat ini juga memberikan dukungan secara aktif bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apache, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.
Di dunia internasional, terutama Pemerintah Amerika Serikat, Andika memberikan pengabdian yang luar biasa dalam memperkuat hubungan Angkatan Darat antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Penguatan hubungan AD tersebut lantas berdampak pada stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik sekaligus penguatan hubungan pada tingkat institusi maupun individu TNI AD dengan US Army.
Atas pencapaian itu, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat Jenderal James C. Mc Conville menyematkan medali penganugerahan Medals The Legion of Merit, Degree of Commander kepada Jenderal TNI Andika Perkasa. Pemberian penghargaan tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper.
Selain itu, di kancah nasional, Andika Perkasa aktif membantu pemerintah menjalankan program Serbuan Vaksin guna mencapai target vaksinasi nasional dengan mengerahkan anggota TNI AD.
Andika Perkasa juga berani mengambil keputusan-keputusan tegas, seperti memberi pernyataan bahwa ia rela melepaskan 31 prajurit yang bermasalah daripada merusak nama TNI AD terkait insiden penyerangan Polsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu dini hari, 29 Agustus 2020. (ANTARA)