Kabar Baik, Ini 3 Kandidat Vaksin untuk Anak 5-11 Tahun

Indonesia membuka peluan vaksin bagi anak-anak di bawah usia 12 tahun.

Tasmalinda
Rabu, 27 Oktober 2021 | 09:43 WIB
Kabar Baik, Ini 3 Kandidat Vaksin untuk Anak 5-11 Tahun
Ilustrasi anak-anak. anak-anak usia 5-11 tahun bisa divaksin tahun depan [Pixabay.com]

SuaraSumsel.id - Indonesia membuka peluang vaksin Covid-19 anak usia 5-11 tahun. Adapun tiga jenis vaksin yang menjadi kandidat untuk anak-anak ialah vaksin Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer.

“Terkait pemberian vaksin untuk usia anak-anak, sudah ada tiga vaksin yang melakukan uji klinis, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers daring, Selasa (26/10/2021).

“Dan diharapkan sampai akhir tahun bisa keluar ketiganya untuk emergency use authorization-nya (EUA),” lanjutnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) tengah mengawal proses percepatan izin EUA vaksin Covid-19 usia anak lima hingga 11 tahun. 

Baca Juga:9 Saksi Diperiksa Kasus Korupsi Dodi Reza Alex, dan 4 Berita Sumsel Wajib Kalian Tahu

“Kita sekarang tengah bekerja sama dengan BPOM juga untuk memastikan kita bisa mengeluarkan sesegera mungkin (EUA), sesudah negara asal ketiga vaksin tersebut bisa digunakan untuk anak-anak usia 5-11 tahun,” ujar Menkes Budi.

“Rencananya kalau itu sudah keluar hasil uji klinisnya, kita bisa mulai untuk digunakan di awal tahun depan (2022),” pungkasnya.

Vaksin Pfizer 91 persen efektif mencegah kasus Covid-19 bergejala pada anak berusia lima hingga 11 tahun, berdasarkan data studi yang dirilis perusahaan, Jumat lalu.

Dikutip dari CNBC, studi dilakukan secara acak pada 2.268 anak, ada yang mendapat dua dosis vaksin Covid-19 dengan interval atau jarak waktu dosis satu dan dua, tiga minggu, ada yang mendapat plasebo.

Mereka yang menerima vaksin Covid-19, diberikan jumlah dosis lebih rendah, sepertiga dari jumlah dosis vaksin yang diterima remaja dan orang dewasa.

Baca Juga:Gubernur Sumsel Herman Deru Dukung Hadirnya FAMS Sumsel

Beberapa laporan yang divaksinasi memiliki gejala jauh lebih ringan daripada mereka yang tidak divaksinasi.

Selain itu, anak-anak yang diberi suntikan dosis rendah mengembangkan tingkat antibodi penangkal virus Corona sama kuatnya dengan remaja dan dewasa muda yang mendapat vaksinasi rutin. 

Sumber: Suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini