SuaraSumsel.id - Mayoritas warga Indonesia lebih mendukung negara yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila dan UUD, ketimbang negara pada agama tertentu, yakni agama Islam.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) mengikapi sikap publik pada Pancasila serta ancaman komunis.
Manager Program SMRC Saidiman Ahmad mengatakan, komitmen publik pada Pancasila dan UUD sangat kuat. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.220 responden dengan responden yang dapat diwawancarai secara valid sebanyak 981.
Ada 77 persen yang menyatakan setuju pada pandangan negara dan pemerintahan tidak boleh dijalankan hanya menurut satu ajaran agama, yakni Islam.
Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan, Berikut Daerah di Sumsel Diprakirakan Hujan Hari Ini
Adapun yang setuju negara dan pemerintahan dijalankan hanya menurut ajaran agama Islam 16 persen. Sebanyak 7 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Komitmen warga pada negara dan pemerintahan yang dijalankan berdasarkan Pancasila, bukan berdasarkan ajaran agama Islam, cukup tinggi dan dan menguat dalam 7 tahun terakhir,” kata Saidiman dalam rilis daring, Jumat (1/10/2021).
Ia pun lantas membeberkan tren hasil survei sejak 2014. Pada survei Juli 2014, hanya ada 57 persen warga yang menyatakan negara dan pemerintahan tidak boleh dijalankan hanya menurut satu agama, yakni Islam. Sementara tahun ini ada 77 persen.
"Sementara dukungan pada pandangan negara dan pemerintahan harus dijalankan hanya menurut ajaran Islam mengalami penurunan. Pada survei Juli 2014 ada 26 persen warga yang menyetujui pandangan ini. Angka ini menurun menjadi 16 persen pada September 2021," katanya.
Baca Juga:Dua Mantan Wagub Sumsel Diperiksa Kasus Korupsi Alex Noerdin