SuaraSumsel.id - Berdasarkan hasil laporan Badan Antariksa Eropa (ESA), diketahui jika lubang ozon di atas kutub Selatan pada tahun ini, kian melebar.
Melansir hitekno.com-jaringan Suara.com, ESA mengamati jika lubang ozon tersebut telah berukuran lebih besar dari Antartika. Diketahui, jika lapisan ozon berfungsi guna melindungi planet dari radiasi ultaviolet matahari.
Meskipun ada kemajuan menutup kerusakan ozon tersebut, lubang tersebut terus muncul kembali di Kutub Selatan setiap tahun. Kondisi lubang ozon saat ini, merupakan lubang ozon yang terbesar sepanjang beberapa tahun terakhir.
Satelit ESA Copernicus Sentinel-5P memperlihatkan lubang melebar lebih dari dua minggu terakhir.
Baca Juga:Puluhan Anak di Sumsel Korban Pedofil, Pemda Harus Turut Mengobati Trauma
Sekarang, lebih besar dari 75 persen lubang ozon sejak 1979.
Pada 1980-an, Pemerintah di seluruh dunia setuju menghapus bahan kimia buatan manusia, termasuk aerosol, yang merusak ozon.
"Beberapa zat perusak ozon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia tetap berada di tratosfer selama beberapa dekade. Dengan kata lain, pemulihan lapisan ozon adalah proses yang sangat lambat dan panjang," tulis ESA dalam sebuah pernyataan, dikutip CNET, Senin (20/9/2021).
Para ilmuwan memprediksi lubang ozon di Kutub Selatan bisa menutup sekitar 2050. [Lintang Siltya Utami]
Baca Juga:PPPA Sumsel: Kasus Pedofil Terbesar di Ogan Hilir, dengan 26 Korban Anak Laki-laki