SuaraSumsel.id - Kota Palembang, Sumatera Selatan terus dikepung banjir. Bencana hidrologi ini, diungkap Wali Kota Palembang, Harnojoyo memiliki beberapa penyebab.
Salah satu penyebab yang diutarakan ialah curah hujan yang tinggi di wilayah Palembang, Sumatera Selatan.
Harnojoyo mengatakan, titik genangan seperti di Simpang Polda, membutuhkan waktu sekitar enam jam hingga air surut. Beberapa titik-titik banjir terjadi mengenang lama karena kode saluran drainase yang bermasalah.
“Curah hujan tinggi dan debit air tinggi, masalahnya karena drainase tidak sebanding dengan volume air,” kata Harnojoyo melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Selasa (14/9/2021).
Baca Juga:Pupuk NPK Mutiara Palsu Beredar di Sumsel, Polisi Sita 700 Sak
“Karena kita tidak bisa prediksi cuaca. Yang penting genangan air tidak menganggu aktivitas masyarakat. Ke depan, ada pompa tambahan kerja sama Pusri di Sei Buah,” sambung ia.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak mengatakan, curah hujan tinggi ini datangnya lebih cepat pada bulan ini.
“Selain di Simpang Polda genangan yang cukup lama, titik baru juga timbul di perumahan PNS di Gandus,” katanya.
Ia pun mengungkap pompa pengendali banjir masih kurang dimiliki Palembang.
“Di kawasan Radial itu ada pompa dengan kapasitas 1.000 liter per detik, sedangkan dengan perkembangan Kota Palembang saat ini kebutuhannya sudah mencapai 3.000 liter per detik,” katanya.
Baca Juga:BMKG: Sumsel Harus Bersiap Bencana Hidrometeorologi hingga 2022