SuaraSumsel.id - Tradisi 10 Muharram tidak lengkap tanpa kehadiran bubur asyura. Bubur ini memang identik dengan puasa Asyura atau dikenal juga dengan puasa 10 Muharram.
Di Palembang, Sumatera Selatan, tradisi bubur Asyura juga masih terjaga. Salah satu masjid yang dikenal membagikan bubur asyura ialah masjid Suro, 35 Ilir Palembang. Pengurus masjid ini pun membagikan resep bubur asyura.
Di masjid ini, para jemaah akan mendapatkan pembagian bubur mulai dari siang hari. Bagi yang berpuasa akan mendapatkannya menjelang berbuka puasa.
Sedangkan masyarakat sekitar, sudah bisa mendapatkan bubur ini pada siang hari di masjid yang terkenal cukup tua di kota Palembang ini.
Baca Juga:Sumsel Baru Miliki Dua Pahlawan Nasional, SMB II dan AK Gani
Adapun bubur Asyura di Palembang dibuat dengan menggunakan resep turun temurun. Sejak awal, bubur ini dimasak dengan resep yang terlestarikan dari pendahulu.
Adapun bahan-bahan yang dipersiapkan di antaranya, beras dengan kualitas sedang, lalu daging cincang khas dalam.
Untuk bahan rempah di antaranya bawang merah, daun bawang, bawang putih, ketumbar, pala, kecap manis dan asin, kayu manis dan sedikit bumbu maldi dengan rasa yang gemuk dan gurih.
Beras mulanya dimasak menjadi bubur dengan air yang melebihi menjadi nasi. Setelah itu, dicampur daging cincang khas dalam, dan baru dimasukkan bumbu lainnya yang sudah dihaluskan. Terakhir, masukkan bumbu malbi secukupnya.
Dalam membuat bubur, usahakan jangan kering dengan cara terus diaduk.
Baca Juga:Rayakan HUT Kemerdekaan di Sumsel, Berikut Prakiraan Cuacanya
Di masjid ini, bubur dimasak pada pagi hari, sehingga pada siang menjelang sore sudah bisa disajikan untuk dibagikan. Memasak bubur ini membutuhkan waktu 4 jam, dengan api yang yang berasal dari kayu bakar jenis tertentu.