SuaraSumsel.id - Donasi Rp 2 triliun atas nama almarhum Akidi Tio dan keluarga besar masih berpolemik. Belakangan heboh dengan muncul foto Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri yang tengah berziarah ke makam Akidi Tio.
Fotonya beredar di kalangan awak media, dengan sumber belum jelas. Foto ini memperlihatkan bagaiamana Kapolda Sumatera Selatan mendatangi dua makam di kawasan TPU Talang Kerikil.
Makan ini disebut sebagai makam Akidi Tio dan istrinya. Perhatian publikpun kemudian memperhatikan makam orang yang heboh dengan nilai donasi yang fantastik.
Namanya kian jadi perbincangan publik, meski di batu nisan tersebut nama Akidi Tio berbahasa Indonesia tidak tertera.
Baca Juga:Diduga Fiktif, PPATK Ungkap Ada Keanehan soal Donasi Keluarga Akidi Tio ke Polda Sumsel
Makamnya besar dan cukup megah. Dalam foto itu, Kapolda berdiri antar dua makam besar tersebut, dengan menghadap ke kamera. Dengan busana yang kasual, kapolda berada di dua makam, atau dalam istilah umumnya berziarah.
Foto yang beredar ini tidak ditapik oleh Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriyadi. Ia pun membenarkan foto tersebut foto orang nomor satu di kepolisian daerah Sumatera Selatan tersebut.
Namun foto tersebut dikatakan jika Kapolda Sumatera Selatan tengah berolahraga yang kemudian kebetulan melintas sehingga singgah ke makam yang disebut Kapolda kenal sejak bertugas di Aceh.
"Iya, benar Kapolda namun tidak berhubungan dengan kasus Rp 2 triliun," ucap Kabid Humas.
![Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi memberikan penjelasan di Mapolda Sumsel pada Senin (2/8/2021). [Suara.com/Andika]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/02/50160-kabid-humas-polda-sumsel-kombes-pol-supriadi.jpg)
Meski tiga hari sebelumnya, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri ini pun menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan donasi Akidi Tio.
Baca Juga:Perpres Danau Prioritas Diteken Jokowi, Danau Ranau Sumsel Tak Masuk Prioritas
Ia mengungkapkan atas nama pribadi dan institusi mengucapkan maaf atas kegaduhan yang terjadi pada donasi tersebut. Selain mengakui kesalahan personal, ia pun tidak menerapkan cek dan croscek atas donasi tersebut.