SuaraSumsel.id - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu memperlihatkan kekesalan tentang mantan koruptor hingga gitaris menjadi komisaris.
“Ingat BUMN adalah milik NEGARA, bukan milik NENEK lho,” katanya nelalu akun Twitter Msaid_didu pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Melansir terkini.id-jaringan Suara.com, ia pun meminta maaf jika kalimatnya kasar, namun hal tersebut benar adanya.
“Mantan koruptor, gitaris, rektor yang langgar aturan, timses yang tidak jelas kompetensi kalian angkat jadi komisaris BUMN,” ungkapnya.
Baca Juga:Sumbangan Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio, LBH: Kapolda Sumsel Contoh Buruk Pejabat Publik
Seperti diektahui, posisi komisaris perusahaan BUMN memang beberapa kali ramai diperbincangkan. Belakangan, ramai disoroti seorang eks narapidana korupsi yang menjadi komisaris di salah satu anak perusahaan BUMN.
Komisaris yang dimaksud ialah Izedrik Emir Moeis yang resmi ditunjuk komisaris PT Pupuk Iskandar Muda sejak 18 Februari 2021.
Publik juga ramai membicarakan rektor Universitas Indonesia yang rangkap jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Rangkap jabatan Ari Kuncoro itu sangat ramai dikritik publik hingga akhirnya ia mengundurkan diri dari BRI.
Sebelumnya lagi, publik juga heboh soal Gitaris Slank, Abdi Negara Nurdin yang ditunjuk menjadi komisaris PT Telkom Indonesia.
Baca Juga:Kapolda Sumsel Diperiksa Tim Wasriksus hingga Malam Hari, Soal Donasi Rp 2 T
Penunjukannya itu diputuskan oleh Menteri BUMN Erick Thohir melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Jumat, 28 Mei 2021.