SuaraSumsel.id - Sosok Akidi Tio kini makin jelas. Ia disebut memiliki aset Rp 16 triliun dan selama ini anak bungsu Akidi Tio mengurus aset tersebut via kota Batam.
Memang jarak antara kota Batam dan Singapura juga dekat.
Informasi ini dibagikan wartawan senior Dahlan Iskan yang meneruskan catatannya mengenai sosok Akidi Tio. Sosok yang fenomenal setelah sumbangan yang fantastik Rp 2 triliun bagi penanggulangan COVID di Sumatera Selatan.
Kini donasi Rp 2 triliun itu bermasalah. Belakangan, baik polisi maupun PPATK tidak menemukan aset atau harta dengan nilai sebesar donasi yang ingin disumbangkan tersebut.
Baca Juga:Kasus Korupsi Kredit Macet 2014, Eks Direktur Bank Sumsel Babel Dipanggil Kejati
Melalui penelusurannya, catatan Dahlan Iskan mengungkap sedikit demi sedikit sosok Akidi Tio yang membuat publik kian bertanya-tanya.
Dahlan melalui narasumbernya yang kemudian dipanggil si Cantik, kini diketahui sosoknya. Cerita mengurus aset dengan nilai yang besar itu disampaikan si Cantik.
Si cantik yang merupakan dokter tersebut diketahui teman dekat anak Akidi Tio. Uangnya Rp 3 miliar pun sempat dipinjam Heriyanty, anak bungsu Akidi Tio tersebut.
Awalnya keperluan tersebut untuk berbisnis, namun belakangan diketahui jika uang tersebut diperlukan guna mengurus aset Akidi Tio yang disebut bernilai Rp 16 triliun.
Dalam catatan Dahlan Iskan disebutkan jika si Cantik sebenarnya ikut dalam proses pengecekkan bilyet giro yang dilakukan Heryanti bersama pihak kepolisian, 2 Agustus lalu. Namun keduanya menggunakan kendaraan yang berbeda.
Baca Juga:Buntut Donasi Palsu Rp 2 Triliun Akidi Tio, Kapolda Sumsel Diperiksa
Dahlan dalam cacatannya terus mempersoalkan, bagaimana bisa mengurus uang Rp 16 triliun di Singapura saat pandemi seperti ini.
Dari pengakuan si Cantik tersebut Heriyanti diketahui berada di Batam. Ia mengurus namun berada di Batam, seperti halnya dua bulan yang lalu.
"Saya pun mempersoalkan bagaimana mungkin bisa mengurus uang di Singapura di masa pandemi seperti ini? Bukankah Heryanti tidak bisa masuk ke Singapura?. Ternyata, Heryanti punya cara sendiri. Selama pandemi ini, Heryanti ke Batam. Terakhir dua bulan lalu. Heryanti mengurus uang Rp 16 triliun ''milik'' ayahnyi dari Batam", tulis Dahlan Iskan.
Singapura memang terlihat dari Batam. Jaraknya begitu dekat serta lalu lintas lautnya begitu lancar.
Heryanti, dalam catatan Dahlan itu disebut menunggu di Batam. Pengacara Singapura yang datang ke Batam. Pengacara itu menyerahkan dan menerima dokumen yang diperlukan.
Di Batam pula Heryanti menandatangani berkas-berkas yang diperlukan.
Meski membongkar siapa narasumber catatannya selama ini, Dahlan mengungkapkan jika catatan mengenai Akidi Tio ini ialah yang terakhir dia publik.
Sebelumnya, Dahlan termasuk sosok yang kerap mengulas Akidi Tio dalam catatannya.
Diketahui, Akidi Tio sendiri sudah meninggal 12 tahun yang lalu. Ia disebut-sebut sebagai pengusaha lokal yang juga punya bisnis di Singapura dan Hongkong.
Namanya kian melejit saat 26 Juli lalu. Saat kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Eko Indra Heri sebagai pihak yang diamanahkan menerima donasi Rp 2 triliun bagi penanggulangan dan penanganan COVID 19.
Sosok Akidi Tio, disebut juga banyak tidak mengetahuinya. Sejumlah tokoh Tionghoa di Palembang juga mengakui tidak mengetahui sosok Akidi Tio.
Tentu hal tersebut memiliki penyebabnya.
Keluarga Akidi Tio akhirnya menjadi terperiksa mengenai aliran dana Rp 2 Triliun tersebut. Polisi menelusuri rekening milik Anak Akidi Tio.
Terakhir diketahui jika bilyet giro atas nama Heryanti tidak cukup mencapai Rp 2 triliun.
Polisi terus mengejar motif penyerahan donasi yang menghebohkan tersebut.
Anak Akidi Tio, pada Selasa (3/8/2021) dikabarkan sakit. Hal ini mengakibatkan pemeriksaan terhadap dirinya, ditunda. Polisi juga mengungkapkan sudah bekerjasama dengan pihak lainnya mengungkap aset dan harta anak Akidi Tio.
Rabu (4/8/2021), PPATK mengungkapkan jika dana anak Akidi Tio tidak mencapai nilai yang didonasikan tersebut.