SuaraSumsel.id - Menilai pernyataan yang disampaikan tidak sesuai dengan realita, Badan Eksektuf Mahasiswa atau BEM Universitas Tridinanti atau UTP memberi julukan Gubernur Sumatera Selatan atau Sumsel, Herman Deru, The King of Kelakar.
Makna kata kelakar ini dalam bahasa Palembang berati bualan, atau tidak sesuai dengan kenyataan.
Pernyataan ini disampaikan BEM UTP melalui akun media sosialnya, @bemutp_official. Sejak kemarin, Kamis (29/7/2021) diunggah, banyak netizen yang memberikan tanda dukungan
Dalam unggahan yang terdiri beberapa gambar itu, akun tersebut memajang foto Herman Deru yang diedit dengan mahkota simbol king of Kelakar.
Baca Juga:Alokasi Bansos Sumsel Terindikasi Dikorupsi, Kerugian Negara Rp 1,6 Miliar
Kemudian di gambar berikutnya akun BEM UTP memberikan lima contoh pernyataan Herman Deru dengan fakta yang selanjutnya terjadi.
Salah satunya mengungkap janji kampaye Gubernur Herman Deru yang mengungkapka sekolah dan berobat di Sumatera Selatan gratis.
Namun belum lama ini, viral di media sosial, keluhan orang tua yang menginformasikan jika pihak sekolah masih memungut uang komite sekolah.
Padahal, kondisi saat ini tengah pandemi COVID 19 dan membuat banyak orang tua kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya.
Contoh lainnya, BEM ini mengungkap pernyataan Herman Deru yang menyatakan angka Covid-19 di Sumsel turun sehingga tidak masuk kategori PPKM darurat.
Baca Juga:Skema Vaksinasi Dilanjutkan, Sumsel Pakai Stok Vaksin Darurat
Kenyataannya, empat wilayah di Sumsel seperti Palembang, Lubuk Linggau, Musi Rawas dan Muba justru menerapkan PPKM Level 4.
"Statement yang disampaikan oleh Gubernur Sumsel hanyalah sebuah bualan (kelakar). Maka dari itu, kami Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tridinanti Palembang menjuluki bapak gubernur dengan kata "King of Kelakar","isi keterangan foto tersebut.
Lebih lanjut, pihak BEM UTP berharap Deru tak lagi menyampaikan pernyataan yang justru berbeda dengan kondisi aslinya.
"Diharapkan bapak gubernur berhenti memberikan statement yang memberikan harapan palsu bagi masyarakat,"sambung keterangan foto.
Unggahan yang sudah mendapatkan lebih dari 500 like itu ramai dibanjiri komentar dari warganet.
@yunusilhamiputra Tambahan, dana 4,58 Triliun untuk covid baru diserap 352 Miliar artinya baru 7,73% isentif nakses 112,1 Miliar baru diserap 50,6 Miliar (alasan refokusing dana). Bergeser sedikit ke Pemkot punyo dana besak 480 Miliar. "Rakyat menunggu" Salut, mengangkat problematika daerah wkwk dakusah (tidak usah) jauh2 dulu (ke) nasional.
@asep_paken KEMBALILAH JIWA KALIAN PARA MAHASISWA
@Riskanvsr akhirnya ada yang speak up! Rispek
Kontributor: Fitria