“Terimakasih Banyak Kami Sampaikan untuk Tulang & Nantulang Organisasi PBB TOBASA yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu , maju terus!” pungkas Jhosua.
![Pasien COVID 19 dipukul dan diusir [ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/07/25/20551-pasien-covid-19-dipukul-dan-diusir-ist.jpg)
Jhosua Lubis sebelumnya menjelaskan kronologi pamannya dianiaya oleh warga kampungnya gara-gara positif Covid-19.
“Tanggal 22 Juli 2021. Awalnya Tulang (paman) saya terkena Covid-19 , Dokter menyuruh isolasi mandiri. Tetapi Masyarakat tidak terima , akhirnya dia dijauhkan dari kampung bulu silape. Dia kembali lagi kerumahnya tetapi masyarakat tidak terima. Malah masyarakat mengikat & memukuli dia. Seperti hewan & tidak ada rasa manusiawi.“
Ia pun meminta keadilan atas kejadian mengenaskan yang menimpa pamannya tersebut.
Baca Juga:Empat Wilayah di Sumsel Perpanjang PPKM hingga 8 Agustus 2021
“Kami dari pihak keluarga tidak menerima & ini tidak manusiawi lagi. Perlu adanya edukasi dari pemerintah untuk masyarakat tentang Covid-19. Kejahatan kemanusiaan ini diatur dalam Statuta Roma dan diadopsi dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia,” tulisnya.
“Kami berharap Keadilan Ditegakkan Setegak-tegaknya Kepada Presiden & Wakil Presiden , Pemerintah & Aparatur Negara untuk menindaklanjuti Kejadian ini,” pungkas Jhosua.