Fakta Pasutri Ogan Ilir Tinggal di Kandang Ayam: Tak Punya KK, Jarang Terima Bantuan

Pemerintah Camat mengakui jika data kependudukan warga Ogan Ilir tinggal di kandang ayam belum diperbaruhi.

Tasmalinda
Minggu, 13 Juni 2021 | 19:22 WIB
Fakta Pasutri Ogan Ilir Tinggal di Kandang Ayam: Tak Punya KK, Jarang Terima Bantuan
Pasutri di Ogan Ilir tinggal di kandang ayam [Istimewa] Fakta Pasutri Ogan Ilir Tinggal di Kandang Ayam: Tak Punya KK, Jarang Terima Bantuan

SuaraSumsel.id - Heboh di media sosial, warga Ogan Ilir Sumatera Selatan tinggal di kandang ayam miliknya. Pengakuan warga yang merupakan pasangan suami istri atau pasutri tersebut memang tidak mampu membangun rumah.

Pasutri Sulaiman dan Nuryati merupakan penghuni rumah dari kayu berdinding kayu dan atap nipah. Pihak kecamatan mengakui jika pasangan suami terkendala data kependudukan karena tidak punya kartu keluarga, hingga sulit mendapatkan bantuan pemerintah. 

Camat Pemulutan, Muhammad Zen mengaku sudah pernah memberikan bantuan pada pasutri tersebut pada dua tahun yang lalu, 2019. Namun setelahnya, pemberian bantuan terkendala data kependudukan.

"Pak Sulaiman, berdasarkan data kependudukan baik di KTP dan KK masih terdaftar sebagai warga Desa Pelabuhan Dalam sedangkan istrinya warga Desa Teluk Kecapi, tapi di KK masih ikut orang tua," ungkap Zen.

Baca Juga:Ingat, Ini Jadwal Pengumuman PPDB SMA Sumsel Jalur Zonasi

Hal ini  yang mengakibatkan pemerintah sulit memberikan bantuan kepada keduanya meski berstatus pasutri.

"Dari dinas terkait tidak bisa menganggarkan perbaikan rumah karena itu bukan lahan tempat tinggal Pak Sulaiman. Mengenai bantuan dari alokasi dana desa, tahun kemarin dialokasikan untuk penanganan Covid-19," papar Zen.

Keduanya merupakan warga miskin yang terpaksa tinggal di rumah tidak permanen karena memang tidak memiliki kemampuan membangun rumah.

Kepada wartawan yang mendatanginya, Sulaiman mengaku sudah tujuh tahun tinggal di rumah yang berlokasi dekat sawah lebak tersebut.

Dengan luasan rumah yang tidak lebih 10 meter persegi ini juga diperuntukkan bagi ayam ternak mereka. Ada bau pakan yang menyengat karena digantung di dalam rumah guna memudahkan ayam memakannya.

Baca Juga:Tingkatkan Okupansi, PHRI Sumsel Dorong Hotel Siapkan Paket Promo

Sedangkan keduanya tidur dan duduk tidak jauh dari pakan ayam tersebut.

"Kami tinggal sama ayam," kata Sulaiman.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Sulaiman dan istrinya bekerja serabutan, terutama menawarkan jasa pembersihkan kebun. "Alhamdulilah, jika dapat pekerjaan Rp 20.000 - Rp 40.000 jika sedang beruntung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini