SuaraSumsel.id - Bikin haru, sebuah video wawancara lawas seorang awak KRI Nanggala 402, Serda Setyo Wawan kembali beredar di media sosial. Wawancara saat Setyo Wwan masih berpangkat Kopda.
Meski lawas, namun pesan tersebut mengharukan setelah diketahui jika Serda Setyo merupakan salah seorang kru KRI Naggala 402 yang dinyatakan gugur setelah hilang kontak selama empat hari.
Cuplikan wawancara oleh media TransTV itu diunggah oleh akun Instagram @infokomando.
Setyo yang masuk dalam daftar manifes awak kapal selam KRI Nanggala 402 itu menyebut para tentara yang bertugas menyelam harus dianggap sudah mati oleh keluarga
Baca Juga:Dua Warga Sumsel Gugur Sebagai Awak Kapal Nanggala 402, Herman Deru Berduka
Pesan tersebut yang terus ia berikan kepada istri dan anaknya agar bisa merelakan kepergiannya saat bertugas.
"Di saat suamimu berangkat tugas melaksanakan operasi kapal selam, kamu anggap suamimu itu sudah mati," kata Setyo Wawan dalam wawancara tersebut.
Ia hanya meminta kepada keluarga yang menantinya agar senantiasa memanjatkan doa kepada Sang Pencipta agar diberikan keselamatan bertugas.
"Berdoa saja sama Allah SWT supaya suamimu ini selalu diberikan keselamatan, kemudahan, kelancaran dimanapun berada," ungkapnya.
Ia pun menggambarkan jika situasi di dalam kapal selam yang cukup sempit dan selama berada di dalam kapal selam akan bertemu dengan kru yang sama.
Baca Juga:Selagi di Sumsel Bisa Mudik, Namanya Pulang Kota Bukan Pulang Kampung
"Kita tidur enggak bisa, kadang tidur pun harus duduk karena terbatas tempatnya. Lorongnya pun kecil, untuk dilewati dua orang saja harus bergantian," ungkapnya.
Awal-awal menjadi awak kapal selam, bisa merasa jenuh. Sebab, luas kapal selam begitu kecil dan selalu bertemu dengan orang sama.
"Tapi lama-lama ya jadi bercandaan, akhirnya malah membikin kekeluargaan itu menjadi lebih erat," tuturnya.
KRI Nanggala 402 telah berhasil ditemukan di kedalaman 838 meter, namun kondisi tubuh kapal selam buatan Jerman tersebut sudah terbelah menjadi tiga bagian.