SuaraSumsel.id - Bulan Suci Ramadhan kerap dimanfaatkan memperbanyak amal kebaikan serta ibadah. Allah SWT pun menjanjikan memberikan ganjaran pahala berkali-kali lipat pada bulan Ramadhan ini.
Tak terkecuali pahala membaca dan mengamalkan Al-Qur’an sebagai kita suci umat muslim. Bagi Pendiri TPQ AS Shobur, Selvia Assoburu mengajarkan Al-Quran pada anak-anak memang perlu cara khusus.
Hal utama yang perlu ditanamkan ialah mencintai kitab suci Al-quran.
Berikut trik agar sejak dini anak bisa belajar Al-Qur’an, antara lain:
Baca Juga:Selesai Jalani Hukuman, Dua Warga Sumsel Napi Terorisme JAT Bebas
Membuat suasana menjadi menyenangkan
Menurut Selvia, anak-anak cenderung akan mengulangi aktivitasnya yang dianggapnya menyenangkan dan mendatangi kembali tempat yang baginya nyaman.
Sebagai guru, bukanlah suatu hal yang salah jika bertindak tegas, tapi untuk menghadapi anak-anak juga harus bersikap ramah dan bersahabat.
“Misalnya ketika mereka bercerita, ya dengarkan, sehingga besok-besok ia datang lagi dan menjadikan TPQ sebagai tempat yang dirindukan,” ujarnya, Rabu (14/4/2021)
.Alumni Pesantren Walisongo itu menambahkan bahwa yang perlu diketahui pengajar, dunia pendidikan anak tidak seharusnya dibuat mencekam tetapi sepatutnya memberi kesan menyenangkan.
Baca Juga:Posko Penyekatan Perbatasan Lampung - Sumsel Diaktifkan Hari Ini
Menempatkan Diri sebagai Kawan
Metode pembelajaran yang diterapkan pada puluhan tahun silam seperti 1980-an sudah tidak dapat lagi digunakan di era millenial saat ini. Hal tersebut lantas mesti disesuaikan oleh pengajar.
Pada saat ini anak lebih menyukai metode belajar yang santai dan dekat dengan pendidiknya, dengan begitu kesopanan dan kepatuhan anak kepada gurunya akan terjadi seiring waktu.
Selvia berusaha mengakrabkan diri dengan para santrinya di TPQ As - Shobur terkadang ia menggunakan sapaan gaul berupa “hey, bro” sehingga santrinya tidak merasa canggung dan ada jarak di antara mereka.
Jangan Memaksa
Mempelajari Al-Qur’an memang bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan niat tulus ikhlas serta ketekunan dari seorang muslim. Begitupula pada anak-anak.
Selvia menyebutkan, metode memaksakan anak untuk segera bisa memahami dan menghafal AL-Qur’an adalah teknik yang keliru.
“Jika anak dipaksa, kamu harus hapal! Pasti dia malah melawan,”tegasnya.
Menghindari untuk memaksa santrinya, Selvia menguraikan jika anak-anak harus diberikan pendidikan Al-Qur’an secara bertahap dan perlahan.
Di fase anak yang harusnya bermain membuat si anak harus dibujuk dan diselingi dengan bermain bersama.
Kontributor: Fitria