Harga Karet Sumsel Terdongkrak Politik Minyak Arab Saudi

Peningkatan harga karet Sumatera Selatan dinilai terdongkrak politik minyak Arab Saudi.

Tasmalinda
Jum'at, 26 Februari 2021 | 18:53 WIB
Harga Karet Sumsel Terdongkrak Politik Minyak Arab Saudi
Ilustrasi - Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (8/1/2019). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz] Harga karet Sumsel makin membaik.

SuaraSumsel.id - Harga karet Sumatera Selatan kian membaik. Beberapa faktor disebut sebagai penyebab kenaikan harga karet Sumatera Selatan tersebut.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP), Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Aprian mengatakan kondisi industri dengan komoditas karet pada awal tahun ini, mendapatkan berkah pemulihan ekonomi saat pandemi Covid 19. Beberapa kondisi mempengaruhi harga karet Sumsel.

"Salah satunya yakni keputusan Arab Saudi memangkas produksi minyak secara sukarela dan dalam jumlah besar di bulan Februari dan Maret ini," ujarnya, Jumat (26/2/2021).

Kondisi ini diterangkan Rudi, karena adanya komitmen pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Baca Juga:Bisa Tonton Pelantikan Enam Kepala Daerah di Sumsel pada Link YouTube Ini

"Sebagaimana diketahui minyak merupakan bahan baku karet sintetis. Dengan mahalnya harga minyak maka produsen akan beralih ke karet alam. Dengan demikian permintaan meningkat sekaligus meningkatkan harga," terang ia.

Terdapat hubungan berbanding lurus, yakni saat minyak naik maka nilai tukar rupiah ke mata uang dollar juga naik, sehingga harga karet alat juga akan terdongkrak naik.

Penyebab kenaikan harga karet juga disebabkan karena kebijakan Pemerintah Indonesia memberlakukan pembebasan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil, yang baru terhitung dalam tiga bulan terakhir.

"Itu juga memicu Industri mobil mulai bangkit," sambung ia.

Penyebab lain yang megakibatkan harga karet Sumsel naik, yakni pemulihan sektor manufaktur membuat industri otomotif di China mulai membaik.

Baca Juga:Vaksinasi Covid 19 Nakes Sumsel Baru Capai 75 persen

"Seiring banyaknya permintan karet alam, pasokan karet alam yang turun akibat belum pulihnya produksi karet alam di negara negara yang terdampak penyakit gugur daun karet (GDK), terang ia.

"Kita optimis harga komoditas karet akan membaik, akan ada harga keseimbangan baru," pungkas ia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini