Menilik Desa Nusantara, dari Operasi Ganesha hingga Panen Raya Lahan Gambut

Desa ini menjadi desa ekologis, karena mampu mengelola lahan gambut yang sangat luas.

Tasmalinda
Rabu, 27 Januari 2021 | 15:18 WIB
Menilik Desa Nusantara, dari Operasi Ganesha hingga Panen Raya Lahan Gambut
Desa Nusantara di lahan gambut [dok. walhi sumsel]

Luasan gambutnya cukup besar, mencapai 1.200 Ha yang kemudian menjadi lahan pertanian pangan. Bertepatan saat Pemerintah sibuk berbicara bagaimana cara menjaga lahan gambut agar tidak mengalami kerusakan seperti halnya kebakaran lahan dan hutan (Karhutla).

Petani Nusantara tampil terdepan menunjukkan cara agar manusia dan alam hidup berdampingan, apalagi di saat situasi pandemi covid 19 ini petani Desa Nusantara memastikan tidak akan mengalami krisis pangan.

Sempat, kata petani Desa Nusantara, Mbah Imam, selama waktu tiga tahun terakhir, mesyarakat mengalami kekurangan suplai air.

Hasilnya, produksi pertanian menjadi tidak maksumal, dan bahkan ada yang gagal panen.

Baca Juga:Jokowi Divaksin Covid 19 Dosis Kedua, Vaksinasi Dosis Kedua di Sumsel Besok

Mbah Imam, petani Nusantara tengah panen raya [dok. walhi]
Mbah Imam, petani Nusantara tengah panen raya [dok. walhi]

"Kejadiannya itu di tahun 2018, 2019. Tahun 2020 akhir, air melimpah sehingga di awal tahun 2021 pada bulan Januari dan Februari, masyarakat berhasil panen," katanya.

Sampai saat ini masyarakat Desa Nusantara terus dibayang-bayangi oleh perusahaan sawit, sedari awal konflik terjadi, perusahaan yang terus berupaya mengambil alih lahan yang ditempati masyarakat.

Pemerintah seakan tidak mengambil sikap serius untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, yang seharusnya lahan masyarakat Desa Nusantara ini menjadi prioritas tanah objek reforma agraria (TORA) bisa memberikan sertifikat lahan pertanian seluas 1200 ha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak