Unjuk Rasa Pilpres di DPR Amerika Serikat Ricuh, 13 Warga Diamankan

Kerusuhan terjadi Gedung DPR pada Rabu (6/1/2021) Kepolisian Washington DC, Amerika Serikat.

Tasmalinda
Kamis, 07 Januari 2021 | 18:22 WIB
Unjuk Rasa Pilpres di DPR Amerika Serikat Ricuh, 13 Warga Diamankan
Kerusuhan di kantor DPR Amerika Serikat.[Twitter/@igorbobic]

SuaraSumsel.id - Kerusuhan terjadi Gedung DPR pada Rabu (6/1/2021) Kepolisian Washington DC, Amerika Serikat menangkap lebih dari 10 orang atas insiden tersebut.

Kepala Polisi Washington DC, Robert Ja Contee, mengatakan setidaknya lima senjata telah ditemukan dan 13 orang ditangkap sejauh ini dalam aksi protes yang berujung ricuh, menyadur Fox News 8, Kamis (7/1/2021).

Massa yang sebagian besar tidak mengenakan masker menyerbu Capitol pada Rabu pagi waktu setempat saat anggota parlemen bertemu untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden.

Akibat kerusuhan tersebut, seorang wanita tewas setelah tertembak saat kerusuhan terjadi di dalam gedung DPR AS. Korban belum diidentifikasi dan tidak ada informasi yang dirilis.

Baca Juga:Detik-detik Pendukung Trump Geruduk Gedung Capitol

Kepala Robert J. Contee dari Departemen Kepolisian Metropolitan sebelumnya mengatakan bahwa dia adalah seorang "sipil" dan para petugasnya saat ini sedang melakukan penyelidikan.

Wanita itu dinyatakan meninggal di rumah sakit setempat, Dustin Sternbeck. Hal itu disampaikan juru bicara departemen kepolisian, mengatakan kepada New York Times.

Kepala Polisi Robert Contee menyebut serangan itu sebagai kerusuhan.

Walikota Muriel Bowser juga mengungkapkan setidaknya 13 orang ditangkap di Washington DC pada hari Rabu, seperti dikutip dari CBS News.

Menurut laporan tersebut, sebagian besar orang yang ditangkap, yang diduga dalam kerusuhan tersebut, tinggal di luar Washington, DC.

Baca Juga:Recall Karena Sakelar Rem, Yamaha Niken Masuk Daftar

Bowser mengatakan polisi menemukan lima senjata yang terdiri dari senjata laras panjang dan pistol.

Saat matahari mulai terbenam, petugas penegak hukum mencoba membubarkan para pengunjuk rasa menggunakan gas air mata.

Atas insiden tersebut,Muriel Bowser mengeluarkan perintah pemberlakuan jam malam mulai pukul 6 sore waktu setempat.

Sumber: Suara.com

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini