WHO : Vaksin Covid 19 Tidak Akan Tersedia Luas Hingga Tahun Depan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan vaksin virus disease (Covid 19) diperkirakan tidak akan tersedia luas hingga pertengahan tahun depan. Meski ada peningkatan harapan vaksin tersebut dirilis di Amerika Serikat dalam beberapa minggu.

Tasmalinda
Senin, 07 September 2020 | 09:56 WIB
WHO : Vaksin Covid 19 Tidak Akan Tersedia Luas Hingga Tahun Depan
WHO menyebut vaksin covid 19 masih belum tersedia luas pada pertengahan tahun 2021.

SuaraSumsel.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan vaksin virus disease (Covid 19) diperkirakan tidak akan tersedia luas hingga pertengahan tahun depan. Meski ada peningkatan harapan vaksin tersebut dirilis di Amerika Serikat dalam beberapa minggu.

Pemerintah di seluruh dunia berharap mengumumkan vaksin sesegera mungkin dan meluncurkan perawatan untuk Covid-19, yang telah menewaskan hampir 870.000 orang hingga saat ini.

Meskipun fakta baiknya adalah sejumlah besar calon vaksin telah memasuki uji coba tahap III akhir.

Tetapi, menurut juru bicara WHO Margeret Harris, vaksinasi secara luas mungkin tidak bisa diharapkan sampai pertengahan 2021.

Baca Juga:Ahli Klaim Virus Corona Makin Melemah Meski Kasus Infeksi Bertambah

"Dalam kerangka waktu yang realistis, kami benar-benar tidak berharap untuk melihat vaksinasi meluas sampai pertengahan tahun depan," kata Harris, seperti dikutip SCMP, Senin (7/9/2020).

Dalam prosedur normal, penyelenggara tes harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memverifikasi bahwa kandidat vaksin aman dan efektif. Tetapi karena pandemi terus menelan korban jiwa, banyak tekanan meluncurkan vaksin lebih cepat.

Terungkap bahwa Washington telah mendesak negara bagian Amerika Serikat minggu ini untuk peluncuran vaksin virus Corona potensial pada 1 November. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump terburu-buru untuk mulai mendistribusikan vaksin sebelum pemilihan pada 3 November mendatang.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) juga telah meningkatkan kemungkinan bahwa vaksin dapat diberikan otorisasi darurat sebelum uji coba terakhir.

FDA telah menerima tuduhan dari komunitas medis yang disebut tunduk pada tekanan politik Trump, namun tuduhan tersebut telah dibantah.

Baca Juga:Positif Virus Corona, Kondisi Wali Kota Singkawang Membaik

Para ahli mengkhawatirkan untuk persetujuan penggunaan darurat, standar untuk memutuskan vaksin yang aman dan efektif lebih rendah daripada untuk persetujuan penuh secara normal.

Beberapa eksekutif perusahaan farmasi pun menekankan pentingnya berpegang pada norma pengujian yang tinggi, bersumpah untuk tidak mengambil jalan pintas pada standar keamanan dan kemanjuran. Bahkan ketika mereka berlomba membawa vaksin dan perawatan virus Corona ke pasar.

"Kabar baiknya adalah pabrikan sudah bertaruh mana yang kemungkinan besar akan menjadi vaksin. Banyak dari mereka sudah memikirkan bagaimana mereka dapat meningkatkan produksi vaksin begitu kami tahu mana yang akan kami luncurkan," tambah Harris.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, menambahkan bahwa badan PBB bekerja sama dengan para ahli di seluruh dunia, termasuk di FDA, untuk mengklarifikasi kriteria kandidat vaksin yang aman dan berkhasiat. Swaminathan mengatakan, setidaknya kemanjuran vaksin harus 50%.

Menurut WHO, sebanyak 34 kandidat vaksin di seluruh dunia saat ini sedang dalam berbagai tahap pengujian pada manusia, sementara 142 vaksin lainnya sedang dalam evaluasi praklinis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini