Tasmalinda
Rabu, 12 November 2025 | 22:00 WIB
demonstrasi guru di Musi Banyuasin
Baca 10 detik
  • Ratusan guru honor swasta di Kabupaten Muba menggelar aksi damai di Kantor Pemkab.

  • Aksi dilakukan karena honor mereka belum dibayar selama 11 bulan.

  • Ketua GM Pro Muba mengatakan para guru kini kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

SuaraSumsel.id - Suasana Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, mendadak ramai pada Senin (10/11/2025). Ratusan guru honor swasta yang tergabung dalam Organisasi Guru Merdeka Profesional (GM Pro) berkumpul menggelar aksi damai menuntut kejelasan pembayaran honor mereka yang belum cair selama hampir setahun.

Ketua GM Pro Muba, Herlizan, mengatakan banyak guru kini berada dalam kondisi keuangan yang sangat sulit karena tak menerima gaji sejak awal tahun 2025.

“Sebelas bulan kami bekerja tanpa bayaran. Kami hanya ingin hak kami dibayar, bukan lebih,” ujarnya di sela aksi.

Para guru menyebut, dana honor seharusnya dibayarkan melalui Dinas Pendidikan Muba dengan sumber anggaran dari APBD, namun hingga kini belum juga dicairkan. Kondisi itu membuat banyak guru harus berutang dan sebagian mulai mencari pekerjaan tambahan untuk bertahan hidup.

Aksi damai berjalan tertib. Para guru membawa spanduk bertuliskan “Kami Mengajar, Bukan Mengemis” dan “Cairkan Honor Kami” sebagai bentuk protes moral terhadap lambannya penyaluran dana.

Herlizan menegaskan, aksi ini bukan bentuk perlawanan, tetapi panggilan nurani agar pemerintah daerah mendengar jeritan para pendidik yang tetap mengajar meski tanpa gaji.

“Kalau tidak segera dibayarkan, banyak sekolah swasta akan lumpuh karena guru-guru tak sanggup bertahan,” katanya.

Dinas Pendidikan atau Pemkab Muba belum memberikan keterangan terkait keterlambatan pembayaran honor tersebut.

Baca Juga: 5 Kolaborasi Strategis Bank Sumsel Babel dan Kejati Babel: Wujudkan Tata Kelola yang Transparan

Load More