-
Polisi menyebut kecil kemungkinan mahasiswa Unud, Timothy Anugrah, menjadi korban perundungan.
-
Netizen meragukan kesimpulan polisi dan menilai penyelidikan dilakukan terlalu cepat.
-
Publik meminta kasus ini diusut tuntas dan hasil penyelidikan disampaikan secara transparan.
SuaraSumsel.id - Kasus kematian mahasiswa Universitas Udayana (Unud) bernama Timothy Anugrah Saputera (22 tahun) kini memasuki babak baru. Polisi menyebut kemungkinan korban mengalami perundungan (bullying) sangat kecil, setelah memeriksa 19 saksi dari kalangan teman, dosen, dan sahabat dekat.
Namun, bukannya tenang, pernyataan polisi justru memicu gelombang reaksi skeptis dari publik.
Di media sosial, banyak warganet yang mempertanyakan kesimpulan tersebut, bahkan sebagian menilai polisi terlalu cepat menutup dugaan bullying.
Polisi: Korban Dikenal Cerdas dan Berprinsip
Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi Wieryawan, mengatakan hasil pemeriksaan menunjukkan Timothy tidak memiliki tanda-tanda sebagai korban perundungan.
“Dari 19 saksi yang kami mintai keterangan, semuanya menyebut korban orangnya pintar dan pembicaraannya berbobot. Rekan-rekannya malah segan kepadanya,” ujar Kompol Laksmi, Selasa (15/10/2025).
Ia menegaskan, Timothy dikenal sebagai pribadi berprinsip dan tegas, sehingga kecil kemungkinan dirinya menjadi target bullying di kampus.
“Korban bukan tipe yang mudah dibully. Itu pengakuan dari beberapa saksi yang kami mintai keterangan,” tambahnya.
Publik Justru Ragu: “Kok Cepat Banget Disimpulkan?”
Tak lama setelah pernyataan itu dirilis, tagar #JusticeForTimothy mendadak trending di media sosial.
Ratusan komentar bermunculan, menyoroti kecepatan polisi dalam menyimpulkan kasus yang masih menyisakan banyak pertanyaan.
“Kok cepat banget bilang bukan bullying? 19 saksi itu kan teman-temannya, belum tentu tahu sisi pribadi korban,” tulis seorang pengguna X (Twitter).
Baca Juga: Dari Viral ke Bui? 5 Fakta Kasus Lisa Mariana dan Ridwan Kamil yang Bikin Geger Dunia Maya
“Kadang yang kelihatan kuat justru menyimpan luka paling dalam,” tulis akun lain di kolom komentar berita.
Sebagian netizen juga menilai, keterangan “korban pintar dan berprinsip” tidak otomatis menutup kemungkinan adanya perundungan, apalagi jika bentuknya tekanan sosial atau ejekan verbal yang sulit dibuktikan.
Psikolog menilai wajar jika publik bereaksi skeptis. Banyak kasus perundungan di kampus tidak terdeteksi karena bentuknya non-fisik dan sering dibungkus dalam tekanan sosial atau pengucilan halus.
Aparat disarankan tidak buru-buru membuat kesimpulan final sebelum pemeriksaan psikologis dan digital forensik korban benar-benar selesai.
Sementara itu, keluarga korban di Jakarta mengaku masih menunggu hasil penyelidikan lengkap.
Mereka berharap polisi dapat mengungkap semua sisi kehidupan Timothy, termasuk kemungkinan adanya tekanan akademik atau sosial di lingkungan kampus.
“Kami hanya ingin kebenaran, bukan asumsi,” ujar Andreas, paman korban, melalui sambungan telepon singkat
Banyak warganet menilai pernyataan polisi seharusnya menenangkan publik, bukan menimbulkan tanda tanya baru.
Tag
Berita Terkait
-
Dari Viral ke Bui? 5 Fakta Kasus Lisa Mariana dan Ridwan Kamil yang Bikin Geger Dunia Maya
-
6 Hal tentang Timothy Anugerah yang Bikin Publik Terharu, Sosok Baik yang Pergi Terlalu Cepat
-
Jangan Buka Usaha Ini! 5 Bisnis yang Paling Cepat Gulung Tikar di Palembang
-
Bukan Target IPK, Tapi Mencari Teman: Rencana Kuliah Timothy Anugrah Bikin Netizen Menangis
-
5 Fakta di Balik Aksi Pemuda Nyamar Jadi Mahasiswi, Agar Bisa Masuk Asrama Putri Unsri
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Yuk Merapat! Bank Sumsel Babel Hadir di Pagar Alam Coffee Festival 2025
-
PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Sampah Palembang Jadi Energi? Riset Ungkap Potensinya Setara 2,3 Juta Tabung Elpiji per Tahun
-
Bank Sumsel Babel Hadirkan Layanan Syariah di Tugumulyo OKI, Akses Keuangan Kini Lebih Dekat
-
Bandara SMB II Siaga Jelang Nataru, Layanan 24 Jam Disiapkan demi Antisipasi Lonjakan Penumpang