Tasmalinda
Selasa, 14 Oktober 2025 | 21:49 WIB
Ilustrasi Mall di Palembang, Sumatera Selatan. [pexels.com]
Baca 10 detik
  • Banyak bisnis sukses di Palembang tumbuh dari lorong sempit dan gang kecil.

  • Usaha kecil seperti warung pempek dan penjahit tradisional memiliki omzet besar.

  • Keunggulan produk dan reputasi menjadi kunci kesuksesan para pelaku usaha lokal.

SuaraSumsel.id - Di tengah gemerlap mal-mal megah dan kafe-kafe estetik yang menjamur di Palembang, ada sebuah realitas ekonomi yang brutal namun mengagumkan yakni calon-calon kerajaan bisnis yang sesungguhnya justru tersembunyi di lorong-lorong sempit dan gang-gang tak bernama.

Lupakan biaya sewa selangit dan persaingan sengit di pusat perbelanjaan. Di sudut-sudut kota yang paling tidak terduga, ada para "sultan" senyap yang membangun mesin uang mereka sendiri. Mereka membuktikan bahwa untuk meraih omzet gila-gilaan, Anda tidak butuh tempat yang luas, hanya butuh reputasi yang melegenda.

Inilah lima jenis bisnis "harta karun" di lorong sempit Palembang.

1. Warung Pempek Legendaris 

Hanya sebuah warung kecil di depan rumah dengan satu atau dua meja biasa.

Ini adalah pusat dari sebuah operasi raksasa. Warung ini mungkin hanya melayani segelintir orang di tempat, tapi dapur di belakangnya bekerja non-stop memenuhi ratusan pesanan online dan paket kiriman ke seluruh Indonesia setiap hari. Omzet hariannya bisa dengan mudah mengalahkan omzet restoran besar di mal.

Reputasi puluhan tahun dan rasa cuko yang tidak ada duanya. Pelanggan tidak datang untuk tempat, mereka datang untuk rasa otentik.

2. Penjahit Jas 'Bespoke' Warisan Kakek

Kios jahit tua dan sempit yang terjepit di antara toko kelontong. Di dalam, Anda akan menemukan seorang maestro penjahit yang pelanggannya adalah para pejabat, pengusaha, dan calon pengantin. Satu setelan jas bespoke (dibuat khusus) buatannya bisa dihargai jutaan hingga puluhan juta rupiah.

Baca Juga: Modal di Bawah 5 Juta! 7 Ide Bisnis Rumahan Khas Palembang yang Dijamin Cuan

Ia tidak butuh etalase; portofolionya adalah para elite kota yang mengenakan karyanya.

Keahlian tangan yang tak tergantikan dan layanan personal. Ia menjual kemewahan dan ketepatan, bukan sekadar pakaian.

3. Markas 'Sultan' Pempek Online

Rumah biasa tanpa plang nama di sebuah gang buntu.

Ini adalah pusat komando dari sebuah brand pempek frozen yang omzet bulanannya ratusan juta rupiah. Dari rumah inilah admin media sosial bekerja, pesanan di-packing, dan puluhan kurir datang menjemput paket setiap hari. Biaya sewa nol, margin keuntungan maksimal.

Pemasaran digital yang agresif, kemasan yang menarik, dan sistem logistik yang efisien.

Load More