-
OJK bersama IDXCarbon menggelar Sosialisasi Perdagangan Karbon di Palembang sebagai bagian dari strategi nasional Asta Cita untuk memperkuat pasar karbon domestik, mendukung investasi hijau, dan mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
-
Deputi Komisioner OJK, I. B. Aditya Jayaantara, menegaskan karbon kini menjadi instrumen strategis pembiayaan hijau sekaligus aset ekonomi baru. Kepala OJK Sumsel, Arifin Susanto, menyebut potensi hutan, lahan gambut, PLTP, dan biomassa menjadikan Sumsel provinsi unggulan dalam transisi energi.
-
Direktur Utama BEI, Iman Rahman, menekankan kesiapan platform IDXCarbon untuk menyediakan perdagangan karbon yang transparan dan efisien. Sosialisasi ini diharapkan memperluas partisipasi industri, membangun ekosistem rendah karbon, serta menjadikan Sumsel pelopor ekonomi hijau di Indonesia.
Lebih dari sekadar meningkatkan literasi, kegiatan sosialisasi ini dimaksudkan untuk membangun dialog konstruktif antara regulator, industri, dan akademisi. Tujuannya jelas: memperluas partisipasi aktif sektor jasa keuangan dan industri dalam perdagangan karbon, serta menciptakan ekosistem investasi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.
Bagi Sumatera Selatan, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk keluar dari bayang-bayang ketergantungan pada komoditas mentah seperti batu bara dan karet. Dengan memanfaatkan potensi energi terbarukan, kehutanan, dan pertanian berkelanjutan, Sumsel berpeluang besar menjadi lokomotif ekonomi rendah karbon di Indonesia.
OJK menegaskan, perdagangan karbon bukan hanya instrumen teknis, melainkan juga strategi pembangunan jangka panjang. Melalui mekanisme bursa karbon yang kredibel, Sumsel diharapkan dapat menjadi pionir transformasi menuju ekonomi hijau.
“Dengan dukungan semua pihak, dari regulator hingga pelaku usaha, kita bisa membangun ekosistem ekspor kredit karbon yang tidak hanya memperkuat daya saing daerah, tetapi juga menjaga keberlanjutan bumi,” pungkas Arifin.
Jika berhasil, langkah ini bukan hanya mempercepat transisi menuju NZE 2060, tetapi juga membuka babak baru investasi hijau di Sumatera Selatan membuktikan bahwa ekonomi berkelanjutan bisa berjalan seiring dengan pertumbuhan.
Tag
Berita Terkait
-
UMKM Palembang Ekspor 17 Ton Kemplang ke Taiwan, Nilai Capai Rp589 Juta
-
Dari QRIS hingga Cross-Border, Digitalisasi Sistem Pembayaran BI Perkuat UMKM
-
Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,42 Persen, QRIS Jadi Game Changer UMKM
-
Kapal Terbakar di Sungai Musi, Warga Panik Menyaksikan dari Jembatan Musi IV
-
Asap Diduga dari Karhutla OKI, Warga Palembang Keluhkan Bau Menyengat di Malam Hari
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
HP Cepat Panas Saat Main Game? Stop 7 Kebiasaan Sepele Ini Biar HP Adem & Lancar Lagi
-
Wangi Pelukan! 5 Parfum Hangat Ini Bikin Nyaman Saat Musim Hujan
-
Prabowo Blak-blakan: Anies yang Bantu Aku Menang Gara-gara Nilai 11, Emak-emak Jadi Kasihan
-
BRI Perluas Layanan Treasury, Regional Team Medan Hadir untuk Pelaku Usaha
-
Gengsi Tak Harus Mahal: Anak Muda Ramai-Ramai 'Adopsi' BMW dan Mercy Tua, Apa yang Mereka Cari?