-
Warga Palembang resah akibat asap tipis disertai bau menyengat yang muncul pada malam hingga dini hari sejak Jumat (26/9/2025). Asap diduga berasal dari kebakaran lahan gambut di Pangkalan Lampam, OKI, yang terbawa angin hingga ke pusat kota.
-
BMKG mencatat kualitas udara memburuk dengan lonjakan PM2,5 ke level tidak sehat. Dinkes Palembang mengimbau warga waspada terhadap risiko ISPA, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.
-
Fenomena kabut asap ini mengingatkan publik pada tragedi karhutla 2015. Aktivis lingkungan menuntut pemerintah menindak tegas pelaku pembakaran dan memperketat pengawasan perkebunan di lahan gambut.
SuaraSumsel.id - Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kembali dibuat resah dengan fenomena asap tipis yang menyelimuti udara malam hingga dini hari sejak Jumat (26/9/2025). Asap yang disertai bau menyengat itu diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan gambut Pangkalan Lampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) nan terbawa angin hingga ke pusat kota.
Sejumlah warga mengaku terganggu oleh kondisi ini.
Nirmala mengatakan bau asap sudah tercium sejak pukul 00.00 WIB.
“Asapnya bikin khawatir, karena anak-anak dan orang tua bisa kena ISPA,” ujarnya, Minggu (28/9/2025).
Keluhan serupa ramai dibagikan masyarakat melalui media sosial. Warganet melaporkan mata perih, sulit tidur, hingga udara pengap di dalam rumah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Palembang mencatat penurunan kualitas udara pada dini hari.
Konsentrasi polutan PM2,5 sempat melonjak hingga ke level tidak sehat.
Arah angin dari timur menuju barat membuat asap karhutla di wilayah OKI berpotensi terus bergerak ke arah Palembang, terutama pada malam hari ketika kelembapan tinggi membuat partikel polutan bertahan lebih lama di udara.
Dinas Kesehatan Kota Palembang mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Meski tahun lalu relatif terkendali, lonjakan kasus kembali dikhawatirkan bila kebakaran di kawasan gambut tidak segera dipadamkan.
Fenomena kabut asap kali ini mengingatkan publik pada tragedi karhutla 2015 yang menyebabkan gangguan kesehatan massal dan lumpuhnya aktivitas di Sumatera Selatan. Sejumlah akademisi dan aktivis lingkungan meminta pemerintah tidak hanya fokus pada pemadaman, tetapi juga pada langkah pencegahan dan penegakan hukum.
Perusahaan perkebunan harus diaudit dan diawasi ketat, terutama yang beroperasi di lahan gambut rawan terbakar.
Di tengah keresahan ini, warga berharap pemerintah bertindak cepat.
Untuk sementara, masyarakat diminta waspada, mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta menggunakan masker. BMKG juga mengimbau agar warga rutin memantau perkembangan kualitas udara, terutama pada malam dan dini hari.
Fenomena kabut asap yang kembali menyelimuti Palembang seolah menjadi peringatan dini bahwa ancaman karhutla masih nyata.
Pertanyaan yang mengemuka kini, apakah pemerintah dan aparat penegak hukum cukup sigap mencegah bencana tahunan ini kembali menghantui Sumatera Selatan?
Berita Terkait
-
Disapa Gibran, Siswa SRMA 7 Palembang Kompak Jawab: Betah, Pak!
-
Heboh! Wapres Gibran Rela Antre Demi Pempek Tumpah Rp1.000 di Pasar 16 Ilir Palembang
-
Pintu Mobil Dikunci, Mahasiswi Jadi Korban Predator Sopir Travel: Saya Merasa Terancam!
-
'Puyang: Minyak Goreng dan Tisu Toilet' dari Teater Potlot Hadir di Festival Teater Sumatera III
-
Mulai 13 September, Palembang Kini Punya Rute Langsung ke Malaysia Bersama Malindo Air
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Komitmen BRI Dorong Ekonomi Kerakyatan Berbuah Penghargaan Nasional
-
PTBA Raih Predikat Badan Publik Informatif 2025, Skor Tertinggi di Sumsel
-
Bank Sumsel Babel Perkuat Ekosistem Transaksi Digital Grab di OKU Timur
-
Telkomsel Jaga Kualitas Jaringan di Sumbagsel Selama Libur Akhir Tahun
-
Akhir Tahun Makin Meriah! 15 Link Dana Kaget Jelang Tahun Baru 2026 Diburu Warganet