- Gen Z memperkenalkan tren Loud Budgeting di TikTok, sebuah gerakan finansial yang mendorong keterbukaan soal pengeluaran. Jika dulu menolak ajakan dengan alasan “tidak punya uang” dianggap memalukan, kini justru jadi simbol kesadaran finansial.
- Loud Budgeting lahir dari realitas ekonomi yang dihadapi Gen Z: inflasi tinggi, biaya hidup naik, dan kelelahan terhadap budaya pamer di media sosial. Gerakan ini menghadirkan solidaritas baru di mana jujur soal kondisi finansial dianggap lebih keren daripada berpura-pura mampu.
- Tren ini mendefinisikan ulang arti sukses, bukan lagi soal barang mewah, melainkan kendali atas masa depan keuangan, bebas utang, dan konsistensi menabung. Dengan “pamer hemat”, Gen Z membentuk budaya baru: kesehatan finansial lebih bernilai daripada sekadar flexing kekayaan.
SuaraSumsel.id - "Eh, weekend ini ngopi di tempat baru, yuk!"
"Duh, sori banget, gue lagi loud budgeting bulan ini, jadi nggak bisa."
Jika beberapa tahun lalu, menolak ajakan teman dengan alasan "tidak punya uang" adalah sebuah aib yang memalukan, kini kalimat di atas justru diucapkan dengan bangga.
Selamat datang di era Loud Budgeting, sebuah gerakan finansial yang dipimpin oleh Gen Z di TikTok, yang secara radikal mengubah cara kita berbicara tentang uang.
Lupakan era pamer tas mahal, liburan mewah, atau flexing kekayaan di media sosial. Kini, yang keren adalah pamer kehematan. Loud Budgeting adalah seni menolak pengeluaran secara terbuka dan tanpa malu-malu, bukan karena terpaksa, tapi sebagai sebuah pilihan sadar untuk mencapai tujuan finansial yang lebih besar.
Ini bukan sekadar tren hemat biasa. Ini adalah sebuah revolusi sosial. Mari kita bongkar fenomena ini dan mengapa "pamer bokek" kini menjadi lencana kehormatan baru.
Apa Sebenarnya Loud Budgeting? Lebih dari Sekadar 'Bokek'
Loud Budgeting bukanlah tentang menjadi miskin, melainkan tentang mengambil kendali atas keuanganmu dan tidak malu akan hal itu. Pencetus tren ini, Lukas Battle, menggambarkannya sebagai kebalikan dari "quiet luxury".
Jika quiet luxury adalah kemewahan yang sunyi, maka loud budgeting adalah penghematan yang bersuara lantang.
Intinya adalah mengenai transparansi radikal yakni Berani berkata "Tidak, itu tidak masuk dalam budget-ku" atau "Aku lagi nabung buat DP rumah" kepada teman, keluarga, bahkan pasangan.
Baca Juga: Bikin Nyesel! Ini 5 Kesalahan Fatal Beli Sepatu Online, Nomor 3 Sering Disepelekan
Mengubah 'FOMO' jadi 'JOMO' yakni Menolak Fear of Missing Out (takut ketinggalan) dan merangkul Joy of Missing Out (kebahagiaan karena tidak ikut serta dalam pengeluaran yang tidak perlu).
Setiap penolakan didasari oleh sebuah tujuan yang lebih besar, entah itu melunasi utang, menabung untuk liburan impian, atau investasi masa depan.
Mengapa Tren Ini "Meledak" di Kalangan Gen Z?
Fenomena ini bukan muncul tanpa sebab. Ia adalah respon langsung terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang dihadapi Gen Z saat ini.
Gen Z memasuki dunia kerja di tengah ketidakpastian ekonomi global, inflasi yang tinggi, dan biaya hidup yang meroket. Pura-pura kaya bukan lagi pilihan yang realistis. Loud Budgeting adalah cara mereka untuk mengakui kenyataan ini secara kolektif.
Mereka lelah dengan citra sempurna dan palsu di media sosial yang didominasi oleh para influencer yang seolah tak pernah punya masalah uang. Loud Budgeting adalah antitesisnya—sebuah gerakan yang merayakan kejujuran dan realitas.
Tag
Berita Terkait
-
Bikin Nyesel! Ini 5 Kesalahan Fatal Beli Sepatu Online, Nomor 3 Sering Disepelekan
-
Bersepeda Jarak Jauh? Ini 5 Tips Penting yang Sering Diabaikan, Kamu Wajib Tahu
-
Memori HP Murah Selalu Habis? Begini 5 Cara Melegakan Tanpa Hapus Semua
-
Tren Perhiasan 2025: 5 Alasan Gen Z Pilih Rose Gold daripada Emas Kuning
-
Hemat Jutaan! Ini Dia Trik Jitu Bangun Rumah Tipe 36 dari Nol Tanpa Ngutang!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Macet Parah di Bandara SMB II Palembang Jadi Sorotan: Gara-Gara Sistem Baru, Publik Minta Evaluasi
-
Cek Fakta: Viral Isu Muhammad Qodari Usulkan Gibran Jadi Pahlawan Nasional, Benarkah?
-
Diduga Jadi Korban Bullying, Siswa SD di Talang Jambe Trauma dan Takut Kembali ke Sekolah
-
Cek Fakta: Viral Video Tuduh Megawati Sebut Korupsi Bukan Pelanggaran HAM, Benarkah?