Tasmalinda
Kamis, 31 Juli 2025 | 22:35 WIB
crazy rich di OKI

SuaraSumsel.id - Di sebuah desa tenang di Kecamatan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, berdiri sebuah rumah mencolok berlapis cat keemasan.

Rumah megah itu selama ini dikenal sebagai milik HS, seorang pria yang disebut-sebut sebagai ‘crazy rich’ lokal.

Tapi siapa sangka, kemewahan yang selama ini hanya menimbulkan decak kagum, berubah menjadi pusat perhatian nasional setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek bangunan tersebut.

Dari balik pagar tinggi dan kamera pengawas di tiap sudut, petugas BNN bersama tim Brimob bersenjata lengkap masuk ke rumah pada Senin (27/7/2025) pagi.

Penggerebekan ini bukan sembarang penggerebekan. Sumber internal menyebut, HS telah lama masuk dalam radar BNN, diduga menjadi bagian dari jaringan narkoba besar yang dikendalikan dari balik jeruji Lapas Narkotika Nusakambangan.

Dari Rumah Emas ke Jaringan Gelap

BNN menduga, rumah itu bukan sekadar hunian mewah, melainkan gudang transit penyimpanan narkoba. Informasi yang beredar menyebut adanya potensi 50 kilogram sabu yang hendak diselundupkan melalui jalur darat dari OKI ke wilayah lain di Sumatera. HS tak sendirian.

Ia diduga terhubung dengan narapidana berinisial M, yang selama ini menjalankan bisnis haram dari dalam penjara dengan menggunakan jaringan kurir dan simpatisan di daerah.

Yang membuat aparat semakin yakin, HS bukan sekadar pelaku kecil. Ia diyakini memiliki peran penting dalam distribusi dan pencucian uang.

Baca Juga: Dari Dermawan Jadi Tersangka? Sosok HS Crazy Rich OKI yang Rumahnya Digerebek BNN

Rumah berlapis emas, kendaraan mewah, dan sejumlah aset tak wajar lainnya menjadi titik awal penelusuran lebih jauh.

Tetangga Tak Curiga, Warga Menyebut HS Dermawan dan Religius

Menariknya, citra sosial HS sangat bertolak belakang dengan dugaan kejahatannya. Warga sekitar mengenalnya sebagai sosok dermawan dan religius.

Ia kerap terlihat menghadiri kegiatan masjid, membagikan bantuan saat Iduladha, dan bahkan memberi bantuan pendidikan ke anak-anak kurang mampu di sekitar desa.

“Orangnya ramah, sering bantu kalau ada yang sakit atau butuh. Kami tidak pernah menyangka,” ujar salah satu tetangga yang meminta identitasnya disamarkan.

BNN Sudah Pantau Sejak Lama, Lacak Jejak Transaksi Keuangan

Load More