SuaraSumsel.id - Pernahkah Anda merasa pegal luar biasa setelah berjalan jauh menggunakan sneaker keren Anda? Atau sebaliknya, merasa aneh saat memakai sepatu lari yang empuk untuk sekadar nongkrong di kafe?
Jika ya, Anda tidak sendirian.
Banyak dari kita menganggap semua sepatu kets itu sama, padahal di balik desainnya, ada fungsi dan teknologi yang sangat berbeda.
Menggunakan sepatu yang tidak sesuai peruntukannya bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga soal risiko cedera. Anggap saja ini seperti menggunakan mobil F1 di jalur off-road—bisa, tapi tidak akan optimal dan berisiko merusak.
Jadi, apa sebenarnya perbedaan mendasar antara sepatu lari atau running shoes, sepatu jalan atau walking shoes, dan sneaker biasa atau biasa disebut lifestyle sneakers?
Perbedaan utama terletak pada bagaimana setiap sepatu dirancang untuk mendukung pola gerakan spesifik tubuh kita.
Gerakan berlari dan berjalan sangatlah berbeda, dan sneaker biasa tidak dirancang untuk keduanya secara intensif.
1. Sepatu Lari (Running Shoes): Fokus pada Bantalan & Tolakan
Sepatu lari adalah perangkat teknologi canggih yang dirancang untuk satu hal: meredam benturan berulang dan membantu Anda melaju ke depan.
Baca Juga: Rekomendasi Sepatu Lari Nike untuk Anak, Sangat Ringan Dengan Bantalan Busa Empuk
Bantalan (Cushioning): Jauh lebih tebal dan canggih. Pelari menghasilkan benturan 2-3 kali berat tubuh mereka setiap kali melangkah.
Bantalan ini, terutama di bagian tengah (midsole) dan tumit, berfungsi untuk menyerap guncangan tersebut dan melindungi sendi Anda. Teknologi seperti Nike ZoomX, Adidas BOOST, atau Hoka Fresh Foam adalah contohnya.
Fleksibilitas: Dirancang agar fleksibel di bagian depan (area jari kaki) untuk membantu fase tolakan (toe-off) saat berlari. Namun, bagian tengahnya seringkali lebih kaku untuk stabilitas.
Heel-to-Toe Drop: Memiliki perbedaan ketinggian yang signifikan antara tumit dan ujung kaki. Drop yang lebih tinggi membantu mendorong tubuh ke depan dan mengurangi beban pada betis serta Achilles.
Bobot: Sangat ringan. Setiap gram sangat berarti untuk efisiensi lari, sehingga material yang digunakan adalah yang paling ringan namun tetap kuat.
Kapan harus dipakai? Hanya saat Anda benar-benar berlari, baik di treadmill, jalan raya, maupun trek.
Tag
Berita Terkait
-
Rekomendasi Sepatu Lari Nike untuk Anak, Sangat Ringan Dengan Bantalan Busa Empuk
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita yang Slim Tapi Tetap Nyaman Dan Empuk
-
Alasan di Balik Harga Fantastis Sepatu Adidas Ultraboost: Bisa Lari Lebih Cepat?
-
Keistimewaan Sepatu Lari New Balance 550 Hingga Harganya Fantastis
-
8 Sepatu Adidas Wajib Punya 2025: Investasi Gaya Jangka Panjang
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
7 Sepatu Lari untuk Lari Jarak Jauh agar Kaki Tidak Cepat Pegal, Solusi bagi Pelari Marathon
-
Ratusan Jamaah Umrah Nyaris Gagal Terbang Gara-gara Macet 6 Jam di Liku Endikat Pagaralam
-
5 Bedak Tabur untuk Mengatasi Wajah Berminyak dengan Harga di Bawah 50 Ribu
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Cek Fakta: Masjid Selamat, Rumah Hanyut Diterjang Banjir, Fakta atau Rekayasa AI?