SuaraSumsel.id - Pernah lihat snack kemasan warna-warni dengan tulisan “HALAL” besar di bagian depan? Ya, itulah Snack Latiao yakni jajanan pedas nan gurih yang sempat viral di kalangan pelajar.
Tapi, siapa sangka snack yang dulunya jadi rebutan itu kini justru disorot tajam karena diduga menyebabkan keracunan massal di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Setidaknya 10 siswa SD di Sekayu mendadak muntah dan mual usai mengonsumsi camilan ini.
Pihak Dinas Kesehatan dan BBPOM Palembang pun langsung bergerak cepat. Apa sebenarnya Snack Latiao ini, dan kenapa bisa begitu populer sekaligus kontroversial?
Berikut 5 fakta tentang Snack Latiao yang bikin kamu berpikir dua kali sebelum jajan sembarangan:
1. Sempat Viral karena Label HALAL Ukuran Jumbo
Satu hal yang mencolok dari Snack Latiao adalah label “HALAL” yang tercetak besar di kemasannya. Banyak warganet mengira snack ini aman dan bersertifikat resmi.
Padahal, label besar itu tak otomatis menjamin keamanan pangan — apalagi jika tak dibarengi izin edar dari BPOM.
2. Jadi Jajanan Favorit Anak Sekolah karena Murah dan Pedasnya Nendang
Baca Juga: Snack Latiou Sempat Viral karena Label Halal, Kini Jadi Sorotan Usai Siswa Keracunan di Muba
Latiao dengan cepat jadi primadona di kantin dan warung sekitar sekolah. Rasanya gurih pedas, harganya ramah di kantong, dan tampilannya mirip camilan kekinian ala Korea.
Tak heran, banyak anak-anak kepincut — bahkan sampai jadi bekal jajan harian.
3. Dituding Sebabkan Keracunan 10 Siswa SD di Muba
Kasus ini mencuat saat 10 siswa SD di Sekayu mengalami muntah, pusing, dan lemas setelah mengonsumsi Snack Latiao.
Mereka langsung dilarikan ke puskesmas, dan kejadian ini bikin geger para orang tua. Dugaan awal mengarah pada snack tersebut sebagai pemicu utama.
4. Belum Jelas Status Keamanan dan Izin Edarnya
Tag
Berita Terkait
-
Snack Latiou Sempat Viral karena Label Halal, Kini Jadi Sorotan Usai Siswa Keracunan di Muba
-
Keracunan Massal Gegara Snack Latiou? 10 Siswa di Muba Tiba-Tiba Muntah Usai Jajan
-
Muba Dukung Legalisasi Sumur Rakyat, Tinggal Tunggu Restu Pemerintah Pusat
-
Muba Dapat Rp674 Miliar DBH Migas, 24 Sumur Eksploitasi dan 4 Proyek Baru Siap Digarap
-
Potret Daerah-Daerah Kunci di Sumatera Selatan: Mana yang Paling Tertinggal?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
Terkini
-
Ratusan SPPG di Aceh Tetap Bergerak di Tengah Banjir, Bantuan Makanan Terus Disalurkan
-
BGN Tegaskan Insentif Fasilitas SPPG Bergantung pada Kepatuhan Standar Operasional
-
Wakil Kepala BGN Instruksikan Percepatan Pengurusan SLHS bagi SPPG
-
RUPSLB Digelar, BRI Tegaskan Penguatan Tata Kelola dan Percepatan Kinerja 2026
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal