Tasmalinda
Rabu, 16 Juli 2025 | 22:38 WIB
llustrasi korban penganiayaan di Palembang.

SuaraSumsel.id - Malam kelam dialami Bagus Sediono (21), seorang pemuda Palembang yang menjadi korban pengeroyokan brutal di tengah kota Palembang.

Ia dilarikan dalam kondisi sekarat ke Rumah Sakit Charitas setelah tubuhnya dikeroyok lalu dilindas sepeda motor oleh sekelompok pemuda yang emosi hanya karena masalah sepele: tak terima diklaksoni.

Insiden mengerikan itu terjadi pada Minggu malam, 13 Juli 2025, sekitar pukul 23.30 WIB di kawasan padat lalu lintas, persimpangan RS RK Charitas, Jalan Kapten A Rivai-Jalan Sudirman, Palembang. Ketika itu Bagus sedang mengendarai sepeda motor sendirian.

“Korban sempat membunyikan klakson ke arah kelompok pelaku. Mungkin pelaku tersinggung, lalu mengejar dan melakukan pengeroyokan,” terang Kanit Reskrim Polsek Ilir Timur 1, AKP Andrean Novalezi, Rabu (16/7/2025).

Tak cukup dengan memukul, tubuh Bagus bahkan dilindas menggunakan motor oleh salah satu pelaku. Akibat aksi biadab tersebut, Bagus mengalami luka serius di wajah, hidung, jari-jari, hingga sekujur tubuh. Kini ia masih menjalani perawatan intensif di ruang rawat RS Charitas.

Rekaman CCTV di sekitar lokasi yang tersebar luas di media sosial menjadi petunjuk penting bagi polisi untuk mengidentifikasi pelaku. Gerak cepat pun dilakukan Tim Opsnal Polsek Ilir Timur 1.

Kurang dari 72 jam, lima pelaku berhasil ditangkap di tempat tinggal masing-masing tanpa perlawanan. Mereka diketahui masih remaja hingga dewasa muda, seluruhnya berasal dari wilayah Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin.

Kelima pelaku yang kini ditahan adalah Balqis Rizky Prama (18), M Dzaki (18), M Aldiansyah (19),
Roby Abiansyah (18), dan Randi Arya Rama Nugraha (21).

Polisi juga mengamankan dua sepeda motor yang digunakan saat kejadian, yaitu Honda 70 dan Honda Beat, serta rekaman CCTV sebagai barang bukti.

Baca Juga: Terekam CCTV, Detik-Detik Pria Palembang Pukul Jamaah Musholla Saat Subuh

“Semua pelaku sudah kami amankan, saat ini masih dalam proses penyidikan untuk melengkapi berkas perkara,” tegas AKP Andrean.

Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan jalanan akibat emosi sesaat dan kurangnya kesadaran berkendara secara beretika.

Polisi mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri di jalan raya serta segera melapor jika menjadi korban atau saksi tindak kekerasan.

Load More