SuaraSumsel.id - Warga Palembang dikejutkan oleh sebuah insiden tak terduga yang terjadi di Musholla Nurul Misbah, Jalan Faqih Usman, Kecamatan Seberang Ulu I, pada Rabu (16/7/2025) sekitar pukul 04.57 WIB.
Seorang pria tiba-tiba melakukan pemukulan terhadap seorang jamaah yang hendak melaksanakan salat Subuh berjamaah. Insiden ini terekam jelas oleh kamera CCTV dan viral setelah diunggah ke media sosial Instagram.
Pelaku diketahui bernama Andre Suhendra (38), warga Lorong Jayalaksana, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan SU I Palembang.
Dalam rekaman, Andre tampak menyerang korban menggunakan sebuah potongan kayu di area luar musholla, hanya beberapa menit sebelum waktu salat Subuh dimulai.
Aksi brutal tersebut sontak memicu kemarahan warga dan netizen yang menyaksikan videonya secara daring.
Kapolsek Seberang Ulu I Palembang, AKP Heri, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah mengamankan pelaku di kediamannya tak lama setelah video pemukulan tersebut viral.
"Kita telah mengamankan pelaku pemukulan terhadap jamaah Musholla Nurul Misbah. Kami melakukan penyelidikan usai aksi yang dilakukan pelaku viral di medsos," ujar AKP Heri saat ditemui di Mapolsek SU I Palembang.
Dalam pemeriksaan, Andre mengaku kesal karena sebelumnya ditegur oleh jamaah musholla, yang memicu emosinya hingga nekat melakukan penyerangan. Namun, penyelidikan lebih lanjut mengungkap fakta baru: pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.
"Dari hasil pemeriksaan dan keterangan keluarga, diketahui pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Keluarga menunjukkan kartu berobat sebagai bukti," tambah AKP Heri.
Baca Juga: Dari Kemasan Kopi hingga AI, Ini Cara OJK & Pemkot Palembang Bantu UMKM Naik Kelas
Korban sendiri mengalami luka di bagian belakang leher akibat hantaman benda tumpul berupa kayu yang digunakan Andre. Polisi juga menyita barang bukti berupa 1 potong kayu di lokasi kejadian.
Kini, pihak kepolisian tengah mempersiapkan langkah lanjutan dengan merujuk pelaku ke Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar guna pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada, bahkan di tempat ibadah.
Gangguan kejiwaan di ruang publik yang tidak tertangani dengan baik bisa berujung pada insiden membahayakan.
Polisi mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika melihat gelagat mencurigakan, demi mencegah kejadian serupa terulang.
Berita Terkait
-
Dari Kemasan Kopi hingga AI, Ini Cara OJK & Pemkot Palembang Bantu UMKM Naik Kelas
-
Gak Nyangka! Tiket Perdana AirAsia dari Palembang ke Kuala Lumpur Ludes Terjual
-
122 Ijazah Dibatalkan Kemendikbudristek, Alumni Magister UKB Geruduk DPRD Sumsel
-
Sekolah Rakyat Palembang Dimulai, Sistem Belajarnya Bikin Publik Penasaran
-
Naik Lagi, Harga Emas Perhiasan di Palembang Capai Rp1,57 Juta per Gram
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Vario! 5 Rekomendasi Motor Gagah Harganya Jauh Lebih Murah, Tenaganya Bikin Ketagihan
- Pemain Keturunan Rp52,14 Miliar Follow Timnas Indonesia: Saya Sudah Bicara dengan Pelatih Kepala
- Sedan Bekas Tahun Muda Mulai Rp 70 Juta, Ini 5 Pilihan Irit dan Nyaman untuk Harian
- Pemain Keturunan Palembang Salip Mauro Zijlstra Gabung Timnas Indonesia, Belum Punya Paspor RI
Pilihan
-
3 Kuliner Khas Riau yang Cocok Jadi Tren Kekinian, Bisa untuk Ide Bisnis!
-
Ole Romeny Jalani Operasi, Gelandang Arema FC Pilih Tutup Komentar di Instagram
-
Pengusaha Lokal Bisa Gigit Jari, Barang Impor AS Bakal Banjiri Pasar RI
-
BREAKING NEWS! Satoru Mochizuki Dikabarkan Dipecat dari Timnas Putri Indonesia
-
Tarif Trump 19 Persen Bikin Emiten Udang Kaesang Makin Merana
Terkini
-
Pemula Wajib Tahu! Ini 8 Cara Adaptasi Skin Cycling Tanpa Bikin Kulit Iritasi
-
Eks Kadisnakertrans Sumsel Divonis 5 Tahun Penjara, Diminta Kembalikan Uang Rp1,3 Miliar
-
Sultan Muda Digination 2025: OJK Buka Peluang Emas Buat Anak Muda Jadi Sultan di Era Digital
-
Viral Pria Palembang Dikeroyok dan Dilindas Motor Gegara Klakson, 5 Pelaku Ditangkap
-
5 Sepatu yang Diprediksi Akan Viral di TikTok & Instagram Sepanjang 2025