Menariknya, dari total kerugian tersebut, lima perusahaan di bawah Wilmar Group sudah mengembalikan uang ke negara. Di antaranya:
PT Multimas Nabati Asahan (Rp4 triliun)
PT Multinabati Sulawesi (Rp39,8 miliar)
PT Sinar Alam Permai (Rp484 miliar)
PT Wilmar Bioenergi Indonesia (Rp57 miliar)
PT Wilmar Nabati Indonesia (Rp7,3 triliun)
Sementara dua perusahaan lain, Permata Hijau dan Musim Mas Group, hingga kini belum melunasi kerugian negara.
4. Disimpan di Bank Mandiri
Lantas, di mana uang segunung itu disimpan? Pihak Kejagung menyatakan seluruh dana hasil sitaan kini berada di rekening penampungan Kejaksaan Agung di Bank Mandiri.
Proses penyitaan uang juga sah secara hukum karena telah mendapat izin dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai ketentuan KUHAP.
5. Terdakwa Diputus Lepas oleh Hakim
Meski uang sudah dikembalikan, lima korporasi tersebut dinyatakan lepas dari jeratan hukum oleh majelis hakim.
Artinya, perbuatan mereka dianggap terbukti, tetapi tidak memenuhi unsur tindak pidana.
Baca Juga: Sumsel United Mulai Latihan 23 Juni, Ini Target Besar dan Pemain Incarannya
Meski begitu, jaksa masih melakukan upaya kasasi agar keadilan tetap ditegakkan.
Momen paling menghebohkan tentu ketika tumpukan uang tunai Rp11 triliun dipamerkan dalam konferensi pers.
Pecahan Rp100 ribu yang dibungkus plastik masing-masing Rp1 miliar membuat delapan penyidik Kejagung tampak ‘tenggelam’ di antara gunungan uang.
Tak heran, netizen ramai-ramai membayangkan seandainya uang hasil korupsi sebesar itu dialihkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi rakyat.
Bayangkan jika dana tersebut digunakan untuk menyekolahkan anak-anak kurang mampu hingga perguruan tinggi secara gratis, membuka lapangan kerja baru bagi jutaan pengangguran, atau memperbaiki sistem layanan kesehatan agar rakyat kecil bisa berobat tanpa harus memikirkan biaya.
Pikiran-pikiran semacam itu semakin mempertegas betapa kejahatan korupsi bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap harapan rakyat.
Berita Terkait
-
Plt Kadis PMD Sumsel Mangkir Terus, Kini Jadi Buronan Kasus Korupsi Batik Rp871 Juta
-
Hakim Tolak Praperadilan Eks Wawako Fitrianti Agustinda, Kasus Korupsi Hibah PMI
-
Terpidana Korupsi Alex Noerdin Diperiksa Lagi, Kali ini Kasus Pasar Cinde
-
Proyek Rp330 Miliar Mangkrak, Siapa Bakal Jadi Tersangka Korupsi Pasar Cinde?
-
Revitalisasi Gagal, Korupsi Pasar Cinde Disidik: Pedagang Terlantar Bertahun-tahun
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Agustus 2025
-
Harga Emas Antam Tak Bergerak, Hari Ini Dibanderol Rp 1.946.000 per Gram
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terupdate Agustus 2025
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
Terkini
-
Bingung Mulai Bisnis Makanan? 5 Franchise Ini Bisa Jadi Solusinya, Modal Gak Nyampe Rp10 Juta!
-
Baru Mulai Lari? Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memilih Sepatu Lari
-
Kompor Meledak Jelang Magrib, Kontrakan 9 Pintu di 26 Ilir Palembang Terbakar Hebat
-
Sepatu Hitam Polos Terlihat Beda? 6 Trik Simpel Ini Rahasianya
-
Lebih Irit Mana, Honda atau Yamaha? Ini Hasil Nyata di Jalan Sehari-hari