Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 12 Juni 2025 | 18:40 WIB
PT Bukit Asam atau PTBA tebar deviden besar.

SuaraSumsel.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, resmi menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp3,83 triliun atau 75 persen dari total laba bersih 2024.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST yang digelar hari ini, Kamis 12 Juni 2025.

Sementara itu, 25 persen laba bersih atau sekitar Rp1,27 triliun akan dicatat sebagai saldo laba yang belum dibagikan (dicadangkan).

Sepanjang tahun buku 2024, PTBA mencatatkan pendapatan Rp42,76 triliun, meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Juga: PTBA Tebar Berkah Idul Adha: 219 Sapi dan 73 Kambing Disalurkan ke Masyarakat

Dengan capaian tersebut, laba bersih yang berhasil dibukukan mencapai Rp5,10 triliun dengan EBITDA Rp8,30 triliun.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyakini jika pencapaian ini  menjadi sinyal kuat PTBA yang tetap tangguh di tengah gejolak harga batu bara global.

“Kinerja Perseroan tahun buku 2024 tetap berada dalam tren positif meski harga sampai saat ini masih turun dibandingkan tahun lalu, namun perusahaan masih mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” ujarnya saat konfrensi pers yang juga digelar hybrid.

Laba Melesat Ditopang Ekspor

Kenaikan kinerja PTBA dinyakini terutama ditopang oleh lonjakan penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga: PTBA Peringati Hari Lahir Pancasila: Mengukuhkan Nilai Kebangsaan dan Kontribusi untuk Negeri

Penjualan domestik pun ikut tumbuh sebesar 6 persen menjadi 22,64 juta ton.

Sehingga secara total, volume penjualan batu bara PTBA sepanjang 2024 mencapai 42,89 juta ton atau tumbuh 16 persen secara tahunan (y to y).

Meski penjualan domestik masih mendominasi sebesar 53 persen, tren ekspor semakin menguat hingga menyentuh sekitaran lebih dari 40 persen dari total penjualan.

Hal ini menjadi langkah strategis PTBA dalam menghadapi dinamika pasar domestik maupun global.

Tak hanya dari sisi penjualan, aset perusahaan per 31 Desember 2024 juga tumbuh 8 persen menjadi Rp41,79 triliun.

Ini menjadi modal penting bagi perseroan untuk terus mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan.

RUPST PT Bukit Asam tahun buku 2024

Tangguh di Tengah Tekanan Harga

Di tengah pertumbuhan tersebut, PTBA juga harus menghadapi tantangan berupa penurunan harga batu bara global akibat sejumlah hal.

Di mana jika dirata-ratakan indeks harga batu bara ICI-3 turun 12 persen dari USD 84,76 per ton pada 2023 menjadi USD 74,19 per ton pada 2024.

Bahkan indeks harga Newcastle juga terkoreksi lebih dalam, yakni 22 persen menjadi USD 134,85 per ton.

Namun, strategi PTBA memperbesar porsi ekspor dan menjaga efisiensi operasional terbukti mampu menahan dampak negatif dari fluktuasi harga tersebut.

Susunan Pengurus Baru

Dalam RUPST 2025, Bukit Asam juga mengumumkan perubahan susunan pengurus perusahaan.

Perubahan ini diharapkan menjadi langkah penyegaran manajemen untuk mendukung agenda pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan ke depan.

Dengan kinerja yang terus tumbuh dan strategi adaptif di tengah tantangan, PTBA optimistis mampu menjaga momentum positif dan tetap menjadi pemain utama di industri pertambangan batu bara nasional.

Direksi
Direktur Utama: Arsal Ismail
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko: Una Lindasari
Direktur Komersial: Verisca Hutanto
Direktur Operasi & Produksi: Ilham Yacob
Direktur Sumber Daya Manusia: Ihsanudin Usman
Direktur Hilirisasi dan Diversifikasi Produk: Turino Yulianto

Dewan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Bambang Ismawan
Komisaris Independen: Dewi Hanggraeni
Komisaris Independen: Suko Hartono
Komisaris: Dalu Agung Darmawan
Komisaris: Zaelani
Komisaris: Ferial Martifauzi
Komisaris: Lana Saria

Bagaimana menurut pendapat kalian mengenai pencapaian perusahaan tambang batu bara terbesar di Sumatera Selatan ini?

Load More