SuaraSumsel.id - PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai bagian dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, terus menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan prinsip Good Mining Practice (GMP) di setiap lini operasionalnya.
Lebih dari sekadar memenuhi regulasi, komitmen ini menjadi fondasi penting dalam misi perusahaan untuk menciptakan tambang yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Di tengah dinamika industri pertambangan yang terus berkembang, PTBA memosisikan diri sebagai pelopor praktik tambang yang bertanggung jawab—mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam strategi bisnis demi masa depan yang lebih hijau dan inklusif.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail, menegaskan bahwa aktivitas pertambangan sejatinya tak hanya soal menggali sumber daya alam, melainkan juga tentang bagaimana proses itu dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
“Bagi PTBA, pertambangan bukan hanya tentang menambang sumber daya, tetapi juga tentang bagaimana kami melakukannya secara bertanggung jawab,” ujarnya.
Menurut Arsal, penerapan prinsip Good Mining Practice merupakan cerminan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan, efisiensi, dan keselamatan kerja.
Di tengah tuntutan global terhadap praktik industri yang ramah lingkungan, PTBA menjadikan etika dan integritas operasional sebagai landasan utama dalam membangun pertambangan masa depan yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga memberi nilai tambah bagi generasi mendatang.
PTBA menunjukkan komitmen kuat terhadap Good Mining Practice (GMP) yang terintegrasi di setiap lini operasionalnya.
Ini bukan sekadar kepatuhan, melainkan filosofi yang melandasi seluruh aktivitas pertambangan.
Efisiensi operasional diterapkan melalui teknologi inovatif yakni CISEA (Corporate Information System and Enterprise Application) untuk meningkatkan efisiensi digitalisasi operasional pertambangan.
Baca Juga: Kobarkan Semangat Kebangkitan Nasional melalui Inovasi Pertambangan dan Pemberdayaan Masyarakat
CISEA merupakan sistem yang mengintegrasikan pemantauan aktivitas pertambangan secara real-time melalui ponsel. Investasi pada teknologi pertambangan terkini memungkinkan PTBA mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya dan meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan.
Aspek pengelolaan lingkungan yang terintegrasi menjadi prioritas utama.
PTBA secara konsisten melakukan reklamasi dan revegetasi lahan pascatambang yang ekstensif. PTBA juga berfokus pada pengelolaan air asam tambang, pemantauan kualitas udara, dan perlindungan keanekaragaman hayati untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tingkat tinggi merupakan komitmen yang tak bisa ditawar.
PTBA menerapkan standar K3 yang ketat, dibarengi dengan program pelatihan berkelanjutan dan budaya keselamatan kerja yang kuat, demi menciptakan lingkungan yang aman bagi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar.
Di samping itu, pemberdayaan masyarakat dan tanggung jawab sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan operasi PTBA.
Berita Terkait
-
Kobarkan Semangat Kebangkitan Nasional melalui Inovasi Pertambangan dan Pemberdayaan Masyarakat
-
PTBA Tindak Tegas Tambang Ilegal di Wilayah Konsesinya, Ini Langkah Nyatanya
-
Cerita PT Bukit Asam Hidupkan Kembali Asa dan Cita Anak-Anak yang Putus Sekolah
-
Sinergi PTBA dan Masyarakat Hijaukan Lingkungan dalam Aksi Penanaman Pohon
-
Refleksi Perjalanan 44 Tahun PTBA: Transformasi dan Dedikasi untuk Negeri
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
PT Bukit Asam Salurkan Bantuan Darurat untuk Korban Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Sampah Palembang Jadi Energi? Riset Ungkap Potensinya Setara 2,3 Juta Tabung Elpiji per Tahun
-
Bank Sumsel Babel Hadirkan Layanan Syariah di Tugumulyo OKI, Akses Keuangan Kini Lebih Dekat
-
Bandara SMB II Siaga Jelang Nataru, Layanan 24 Jam Disiapkan demi Antisipasi Lonjakan Penumpang
-
Bank Sumsel Babel & Pemprov Sumsel Bersatu Bantu Korban di Aceh, Sumut, dan Sumbar