Angka ini menunjukkan bahwa pemuda, baik laki-laki maupun perempuan, cenderung menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks.
Jumlah Pernikahan yang Terus Menurun dari Tahun ke Tahun
Data dari Kementerian Agama RI yang dihimpun oleh BPS juga memperkuat tren ini.
Jumlah pernikahan di Sumatera Selatan semakin sedikit dari tahun ke tahun:
2018: 65.668 pernikahan
2019: 66.728 pernikahan (sempat naik sedikit)
2020: 58.749 pernikahan (penurunan drastis, mungkin dipengaruhi pandemi)
2021: 59.987 pernikahan
2022: 57.888 pernikahan
2023: 51.346 pernikahan
2024: 50.492 pernikahan
Penurunan signifikan dari tahun 2018 ke 2024 menunjukkan adanya perubahan fundamental dalam keputusan pemuda untuk menikah.
Angka 50.492 pernikahan di tahun 2024 adalah yang terendah dalam enam tahun terakhir yang disajikan data, mengisyaratkan bahwa pertanyaan "kapan nikah" mungkin memiliki dasar statistik yang kuat, tetapi jawabannya tidak sesederhana yang dibayangkan.
Alasan di Balik Fenomena "Wait-hood": Pendidikan dan Pekerjaan Jadi Prioritas
BPS Provinsi Sumatera Selatan menyebutkan bahwa berbagai literatur mengindikasikan keputusan menunda pernikahan dilatarbelakangi oleh beberapa alasan utama, khususnya terkait dengan pendidikan dan pekerjaan.
Baca Juga: Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
Data statistik dari tahun 2024 menunjukkan:
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT): Angka TPT pada pemuda di Sumatera Selatan adalah 11,29% (laki-laki 10,51%, perempuan 12,84%).
Angka ini turun 6,87% dalam 10 tahun terakhir, menunjukkan perbaikan di sektor pekerjaan. Namun, tekanan untuk memiliki pekerjaan yang stabil sebelum menikah tetap tinggi.
Tamat Perguruan Tinggi: Persentase pemuda yang menamatkan pendidikan hingga perguruan tinggi mencapai 12,03% (laki-laki 8,56%, perempuan 15,70%).
Semakin banyak pemuda yang memprioritaskan pendidikan tinggi, yang tentu saja menunda usia menikah.
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS): RLS pemuda adalah 10,86 tahun.
Berita Terkait
-
Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
-
Selain Pempek, Ini Oleh-Oleh Sumatera Selatan yang Bikin Keluarga Bahagia di Rumah
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
-
Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United
-
Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
5 Bank Digital untuk Atur Keuangan Lebih Rapi bagi Pasangan Muda dan Keluarga
-
Peran AgenBRILink dalam Memperluas Akses Keuangan bagi Masyarakat Perbatasan
-
5 Skenario Kapan Harus Pakai Kartu Kredit atau QRIS, Nomor 3 Jarang Disadari
-
7 Bedak Tabur Jumbo untuk Hemat Pemakaian Setiap Hari
-
7 Modus Penipuan E-Wallet untuk Cegah Saldo Lenyap bagi Pengguna Harian