SuaraSumsel.id - Klub sepak bola baru kebanggaan Sumatera Selatan, Sumsel United, mulai membangun fondasi kuat menjelang debutnya di kompetisi nasional.
Menariknya, manajemen klub ini disebut tak segan melirik sejumlah nama yang dulu pernah membesut Sriwijaya FC, termasuk Nil Maizar, pelatih berpengalaman yang pernah membawa SFC ke papan atas Liga 2.
Langkah ini memunculkan pertanyaan: mengapa Sumsel United lebih tertarik pada “darah lama” ketimbang mencari pelatih muda atau asing?
Kemungkinan ternyata bukan sekadar soal nostalgia, tetapi strategi matang untuk membangun identitas klub dari akar yang kuat.
Baca Juga: Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United
1. Pengalaman dan Reputasi di Tanah Sriwijaya
Sumsel United bisa jadi melihat bahwa para eks pelatih Sriwijaya FC, seperti Nil Maizar, Kas Hartadi, hingga Subangkit, memiliki rekam jejak yang solid dan pemahaman mendalam terhadap karakter sepak bola Sumatera Selatan.
Mereka tahu bagaimana mengelola tekanan suporter, paham kultur lokal, dan sudah terbukti mampu membentuk tim tangguh meski dengan sumber daya terbatas.
Nil Maizar misalnya, dikenal dengan gaya bermain yang disiplin dan pendekatan personal terhadap pemain.
Ketika membangun Sumsel United, nama Nil kembali mencuat karena dinilai bisa menjadi sosok pemersatu antara masa lalu dan masa depan sepak bola Sumsel.
Baca Juga: Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel
2. Membangun Simpati dan Basis Suporter
Kemungkinan lainnya tak dapat dimungkiri, keberadaan Sumsel United masih berada di bawah bayang-bayang Sriwijaya FC yang punya sejarah panjang.
Maka dari itu, merekrut sosok pelatih yang pernah dicintai publik Jakabaring bisa menjadi langkah strategis untuk menarik simpati dan loyalitas suporter.
Para pelatih ini dianggap bisa menjadi “jembatan emosional” bagi fans Sriwijaya FC yang masih ragu untuk beralih mendukung klub baru.
3. Efisiensi dan Reputasi
Faktor lainnya, mungkin finansial pun turut menjadi pertimbangan.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United
-
Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel
-
Warga Sumsel Makin Sering Jajan, Konsumsi Makanan Jadi Tembus Rp184 Ribu per Bulan
-
Festival Bulan Juni di Palembang Hadir Lagi, Komunitas Suarakan Krisis Lingkungan
-
Selamat Datang Sumsel United! Sriwijaya FC Tak Lagi Sendiri di Liga 2
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
-
Merries, MamyPoko, Sweety dan Brand Favorit Lainnya Diskon Besar di Alfamart Pekan Ini
-
Wafat di Tanah Suci, 7 Jemaah Haji Embarkasi Palembang Dapat Asuransi hingga Rp108 Juta
-
Harga Emas Terjun Bebas di Palembang Pasca Idul Adha, Kesempatan Emas untuk Investasi
-
Dapatkan Saldo Gratis dengan 10 Link DANA Kaget Hari Ini, Siapa Cepat Dia Dapat