Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 08 Juni 2025 | 22:57 WIB
Coach Nil Maizar [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Klub sepak bola baru kebanggaan Sumatera Selatan, Sumsel United, mulai membangun fondasi kuat menjelang debutnya di kompetisi nasional.

Menariknya, manajemen klub ini disebut tak segan melirik sejumlah nama yang dulu pernah membesut Sriwijaya FC, termasuk Nil Maizar, pelatih berpengalaman yang pernah membawa SFC ke papan atas Liga 2.

Langkah ini memunculkan pertanyaan: mengapa Sumsel United lebih tertarik pada “darah lama” ketimbang mencari pelatih muda atau asing?

Kemungkinan ternyata bukan sekadar soal nostalgia, tetapi strategi matang untuk membangun identitas klub dari akar yang kuat.

Baca Juga: Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United

1. Pengalaman dan Reputasi di Tanah Sriwijaya

Sumsel United bisa jadi melihat bahwa para eks pelatih Sriwijaya FC, seperti Nil Maizar, Kas Hartadi, hingga Subangkit, memiliki rekam jejak yang solid dan pemahaman mendalam terhadap karakter sepak bola Sumatera Selatan.

Mereka tahu bagaimana mengelola tekanan suporter, paham kultur lokal, dan sudah terbukti mampu membentuk tim tangguh meski dengan sumber daya terbatas.

Nil Maizar misalnya, dikenal dengan gaya bermain yang disiplin dan pendekatan personal terhadap pemain.

Ketika membangun Sumsel United, nama Nil kembali mencuat karena dinilai bisa menjadi sosok pemersatu antara masa lalu dan masa depan sepak bola Sumsel.

Baca Juga: Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel

2. Membangun Simpati dan Basis Suporter

Kemungkinan lainnya tak dapat dimungkiri, keberadaan Sumsel United masih berada di bawah bayang-bayang Sriwijaya FC yang punya sejarah panjang.

Maka dari itu, merekrut sosok pelatih yang pernah dicintai publik Jakabaring bisa menjadi langkah strategis untuk menarik simpati dan loyalitas suporter.

Para pelatih ini dianggap bisa menjadi “jembatan emosional” bagi fans Sriwijaya FC yang masih ragu untuk beralih mendukung klub baru.

3. Efisiensi dan Reputasi

Faktor lainnya, mungkin finansial pun turut menjadi pertimbangan.

Load More