SuaraSumsel.id - Momen Lebaran atau Hari Raya adalah momen sakral bagi umat Muslim di Indonesia, termasuk di Sumatera Selatan.
Selain silaturahmi, hidangan lezat, dan saling memaafkan, ada satu "tradisi" tak tertulis yang seringkali menjadi sorotan, terutama bagi mereka yang masih lajang: pertanyaan "Kapan nikah?", pertanyaan perihal pernikahan dari sanak saudara.
Pertanyaan ini, yang kerap dilontarkan dengan nada bercanda namun bisa memicu kegelisahan, ternyata sejalan dengan tren menarik yang diungkap oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan mengenai pernikahan pemuda di wilayah ini.
Data BPS Sumsel, yang baru-baru ini dirilis, menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam pola pernikahan di kalangan pemuda.
Fenomena ini, yang sering disebut "wait-hood" atau menunda pernikahan, bukan hanya sekadar tren sosial, tetapi juga tercermin dalam angka-angka statistik yang semakin nyata dari tahun ke tahun.
Tren Menurunnya Persentase Pemuda Berstatus Kawin: Sebuah Realita
Menurut data BPS Provinsi Sumatera Selatan, persentase pemuda berstatus kawin di Sumatera Selatan terus mengalami penurunan.
Jika pada tahun 2014 angka tersebut mencapai 45,55%, maka di tahun 2024 angka itu merosot drastis menjadi 32,62%.
"Ini berarti, pada tahun 2024, hanya 1 dari 3 pemuda di Sumatera Selatan yang berstatus kawin," ujar Kepala BPS Sumsel, Wahyu Yulianto.
Baca Juga: Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
Angka ini sangat relevan dengan pertanyaan "kapan nikah" yang sering muncul saat Lebaran.
Banyak pemuda yang belum menikah di usia ideal menurut norma sosial, mungkin menghadapi tekanan ini.
Namun, data BPS menunjukkan bahwa fenomena ini bukanlah anomali, melainkan sebuah tren yang lebih luas di masyarakat.
Usia Kawin Pertama Semakin Bergeser ke Atas
Salah satu indikator utama dari fenomena "wait-hood" adalah bergesernya rata-rata usia kawin pertama (UKP) pemuda. Pada tahun 2024, rata-rata usia kawin pertama pemuda di Sumatera Selatan adalah 20,88 tahun. Jika dirinci berdasarkan gender:
Laki-laki: Rata-rata UKP mencapai 22,37 tahun.
Perempuan: Rata-rata UKP adalah 20,03 tahun.
Berita Terkait
-
Remaja di Pagaralam Aniaya Ibu Pakai Batok Motor, Gegara Hal Sepele
-
Selain Pempek, Ini Oleh-Oleh Sumatera Selatan yang Bikin Keluarga Bahagia di Rumah
-
Sumsel United Bangun Tim dari Eks Sriwijaya FC, Nil Maizar Masuk Radar
-
Dari Rumah Sakit ke Lapangan Hijau, Direktur RS Siti Fatimah Jadi Manajer Sumsel United
-
Masak di Rumah Makin Ditinggalkan, Jajan Jadi Gaya Hidup Emak-Emak Sumsel
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
7 Bedak Padat untuk Touch up Praktis bagi Pengguna yang Sering Bepergian
-
5 Bank Digital untuk Atur Keuangan Lebih Rapi bagi Pasangan Muda dan Keluarga
-
Peran AgenBRILink dalam Memperluas Akses Keuangan bagi Masyarakat Perbatasan
-
5 Skenario Kapan Harus Pakai Kartu Kredit atau QRIS, Nomor 3 Jarang Disadari
-
7 Bedak Tabur Jumbo untuk Hemat Pemakaian Setiap Hari