Di Toko Emas Laris, harga gelang dan kalung emas dijual seharga Rp10.450.000 per suku. Sedangkan untuk cincin, harganya menyentuh Rp10,5 juta per suku, tergantung desain dan kadar emasnya.
Faktor seperti ongkos pembuatan, model, dan reputasi toko juga memengaruhi selisih harga, meskipun perbedaan itu biasanya tidak terlalu signifikan.
Dari Turun Tajam ke Naik Pesat
Pada pertengahan Mei 2025, harga emas perhiasan di Palembang sempat turun ke Rp9.950.000 per suku.
Penurunan ini terjadi seiring meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, serta proyeksi ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.
Namun tren ini tidak bertahan lama. Dalam dua pekan terakhir, harga mulai merangkak naik dan kini menyentuh rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Waspadai Spekulasi, Bijak Sebelum Beli
Kenaikan harga emas tentu menggoda, namun para ahli mengingatkan agar masyarakat tetap bijak. Bagi yang ingin membeli emas sebagai bentuk investasi, penting untuk memahami tren pasar, termasuk dinamika global dan nilai tukar Rupiah.
"Jangan cuma ikut-ikutan beli emas karena takut ketinggalan. Perhatikan juga tujuan keuangan jangka panjangnya," ujar Novryandi.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel dan Pemkab Bangka Barat Hadirkan Taman Komunitas di Kecamatan Kelapa
Emas, selain memiliki nilai estetika sebagai perhiasan, sejak lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling stabil—bahkan di masa-masa penuh ketidakpastian ekonomi.
Di tengah gejolak pasar, fluktuasi nilai tukar, hingga tensi geopolitik global, emas kerap menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven karena nilainya cenderung bertahan, bahkan meningkat.
Tak heran jika banyak masyarakat, dari generasi tua hingga milenial, mulai melirik logam mulia ini bukan hanya untuk dipakai, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pengamanan aset jangka panjang.
Namun begitu, penting untuk tidak terburu-buru saat memutuskan membeli emas dalam jumlah besar.
Konsultasi dengan perencana keuangan atau ahli investasi sangat dianjurkan agar pembelian emas tidak sekadar ikut tren, tapi benar-benar selaras dengan tujuan keuangan pribadi.
Memahami waktu yang tepat untuk membeli atau menjual, serta membedakan antara perhiasan, logam mulia batangan, dan emas digital, akan membuat keputusan investasi menjadi lebih cermat dan menguntungkan di masa depan.
Berita Terkait
-
Kronologi Rektor Universitas Bina Darma Jadi Tersangka: Dari Sewa Lahan ke Jerat Hukum
-
Kabar Baik! AirAsia Kembali Layani Rute Palembang-Malaysia Mulai September 2025
-
AirAsia Kembali Aktifkan Rute PalembangMalaysia, Dukung Pariwisata Sumsel
-
PLN Umumkan Pemadaman Serentak di Palembang, Ini Daftar Wilayah Terdampak
-
Profil dan Biaya Kuliah Universitas Bina Darma Saat Rektornya Berurusan dengan Hukum
Terpopuler
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- Pemain Arsenal Pilih Bela Timnas Indonesia Berkat Koneksi Ayahnya dengan Patrick Kluivert?
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
- Setajam Moge R-Series, Aerox Minggir Dulu: Inikah Wujud Motor Bebek Yamaha MX King 155 Terbaru?
- Cara Membedakan Sepatu Original dan KW, Ini 7 Tanda yang Harus Diperiksa
Pilihan
-
Data Pribadi RI Diobral ke AS, Anak Buah Menko Airlangga: Data Komersil Saja!
-
Rafael Struick Mandul, Striker Lokal Bersinar Saat Dewa United Gilas Klub Malaysia
-
5 Rekomendasi HP Murah Chipset Snapdragon Kuat untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED untuk Gaming, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Terkini
-
Converse Chuck 70 vs Classic All Star: Lebih Mahal, Apa Benar Chuck 70 Jauh Lebih Unggul?
-
Adidas Samba: Dari Lapangan Hijau ke Puncak Tren Fashion, Kenapa Semua Orang Menggilainya?
-
Lebih dari Sekadar Sepatu Lari: Transformasi Asics Gel NYC dari Track ke Dunia Catwalk
-
New Balance 550: Kebangkitan Ikon Basket Lawas yang Kini Jadi Raja Streetwear Dunia
-
Bank Sumsel Babel Borong 2 Penghargaan dari BP Tapera, Bukti Komitmen di Sektor Perumahan