SuaraSumsel.id - Harga emas perhiasan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) kembali mengilap!
Setelah sempat fluktuatif dalam beberapa pekan terakhir, kini logam mulia tersebut mencatat kenaikan yang bikin warga berdecak. Per Rabu, 4 Juni 2025, harga emas per suku (6,7 gram) menembus angka Rp10,5 juta.
Sebelumnya, harga masih berada di kisaran Rp10,3 juta.
Kenaikan ini sontak menarik perhatian warga Palembang, apalagi menjelang momen Idul Adha yang biasanya diwarnai dengan lonjakan transaksi, baik untuk kebutuhan perhiasan maupun investasi keluarga.
Baca Juga: Bank Sumsel Babel dan Pemkab Bangka Barat Hadirkan Taman Komunitas di Kecamatan Kelapa
Rupiah Melemah, Emas Menguat
Menurut Awi, pemilik Toko Emas Makmur Jaya di kawasan Pasar 16 Ilir Palembang pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga.
"Kalau dolar naik, otomatis harga emas kita ikut naik, karena patokannya memang masih global," jelas Awi.
Tren ini tidak hanya terjadi di Palembang, tetapi juga di berbagai kota besar di Indonesia.
Namun, kondisi lokal seperti daya beli masyarakat dan permintaan perhiasan menjelang hari besar turut memengaruhi pergerakan harga secara langsung.
Baca Juga: Sumsel United Akan Launching, Nama Klub dan Fansnya Bikin Heboh Warganet
Anak Muda Ikut Buru Emas
Menariknya, peningkatan harga emas ini justru seiring dengan melonjaknya minat masyarakat, terutama kalangan milenial, untuk berinvestasi pada logam mulia.
Pimpinan PT Pegadaian Kanwil III Sumbagsel, Novryandi mencatat bahwa konsumsi emas, khususnya dalam bentuk logam mulia, naik drastis.
"Data kami menunjukkan bahwa konsumsi emas hingga April 2025 naik lima kali lipat dibandingkan tahun lalu. Kebanyakan dari mereka beli emas bukan untuk dipakai, tapi disimpan atau dijual lagi," kata Novryandi.
Harga Bisa Beda di Tiap Toko
Meskipun tren harga emas naik, harga di masing-masing toko bisa berbeda-beda.
Di Toko Emas Laris, harga gelang dan kalung emas dijual seharga Rp10.450.000 per suku. Sedangkan untuk cincin, harganya menyentuh Rp10,5 juta per suku, tergantung desain dan kadar emasnya.
Faktor seperti ongkos pembuatan, model, dan reputasi toko juga memengaruhi selisih harga, meskipun perbedaan itu biasanya tidak terlalu signifikan.
Dari Turun Tajam ke Naik Pesat
Pada pertengahan Mei 2025, harga emas perhiasan di Palembang sempat turun ke Rp9.950.000 per suku.
Penurunan ini terjadi seiring meredanya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, serta proyeksi ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.
Namun tren ini tidak bertahan lama. Dalam dua pekan terakhir, harga mulai merangkak naik dan kini menyentuh rekor tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Waspadai Spekulasi, Bijak Sebelum Beli
Kenaikan harga emas tentu menggoda, namun para ahli mengingatkan agar masyarakat tetap bijak. Bagi yang ingin membeli emas sebagai bentuk investasi, penting untuk memahami tren pasar, termasuk dinamika global dan nilai tukar Rupiah.
"Jangan cuma ikut-ikutan beli emas karena takut ketinggalan. Perhatikan juga tujuan keuangan jangka panjangnya," ujar Novryandi.
Emas, selain memiliki nilai estetika sebagai perhiasan, sejak lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling stabil—bahkan di masa-masa penuh ketidakpastian ekonomi.
Di tengah gejolak pasar, fluktuasi nilai tukar, hingga tensi geopolitik global, emas kerap menjadi pilihan utama sebagai aset safe haven karena nilainya cenderung bertahan, bahkan meningkat.
Tak heran jika banyak masyarakat, dari generasi tua hingga milenial, mulai melirik logam mulia ini bukan hanya untuk dipakai, tetapi juga sebagai bagian dari strategi pengamanan aset jangka panjang.
Namun begitu, penting untuk tidak terburu-buru saat memutuskan membeli emas dalam jumlah besar.
Konsultasi dengan perencana keuangan atau ahli investasi sangat dianjurkan agar pembelian emas tidak sekadar ikut tren, tapi benar-benar selaras dengan tujuan keuangan pribadi.
Memahami waktu yang tepat untuk membeli atau menjual, serta membedakan antara perhiasan, logam mulia batangan, dan emas digital, akan membuat keputusan investasi menjadi lebih cermat dan menguntungkan di masa depan.
Berita Terkait
-
Kronologi Rektor Universitas Bina Darma Jadi Tersangka: Dari Sewa Lahan ke Jerat Hukum
-
Kabar Baik! AirAsia Kembali Layani Rute Palembang-Malaysia Mulai September 2025
-
AirAsia Kembali Aktifkan Rute PalembangMalaysia, Dukung Pariwisata Sumsel
-
PLN Umumkan Pemadaman Serentak di Palembang, Ini Daftar Wilayah Terdampak
-
Profil dan Biaya Kuliah Universitas Bina Darma Saat Rektornya Berurusan dengan Hukum
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
Budget 'Melempem' Tapi Ingin Kendaraan Nyaman? Coba Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Ini
-
Makan Daging Kurban Berlebihan Bisa Picu Kolesterol, Begini Cara Menurunkannya
-
Mengapa Belajar Bahasa Asing Itu Sulit? Ini 3 Masalah Utama yang Sering Dihadapi
-
3 Bahan yang Bisa Hilangkan Bau Amis di Piring
-
Untuk Beli Cemilan Akhir Pekan, 10 Link DANA Kaget Untuk Uang Jajan Hari Ini