Termasuk pencabutan izin, pemutusan jaringan, hingga penertiban paksa.
“Kota ini bukan milik satu dua provider. Kalau mereka tidak kooperatif, kami akan bertindak tegas. Kabel harus rapi dan masuk bawah tanah,” tegasnya.
Menurutnya, keindahan kota adalah tanggung jawab bersama, dan setiap pelaku usaha yang beroperasi di ruang publik harus menjaga tata ruang kota.
Solusi Jangka Panjang: Kabel Bawah Tanah
Salah satu solusi yang tengah dikaji dan didorong adalah pembangunan infrastruktur kabel bawah tanah. Model ini sudah diterapkan di sejumlah kota besar di dunia, dan kini mulai dilirik oleh kota-kota di Indonesia.
Kabel bawah tanah dinilai lebih aman, tahan terhadap cuaca, dan yang terpenting, tidak merusak estetika kota.
“Kami ingin Palembang jadi kota yang modern dan rapi, bukan kota yang tiangnya seperti tempat jemuran kabel,” sindir Ratu Dewa.
Respon Warga: Sudah Lama Ditunggu!
Rencana ini disambut positif oleh warga.
Baca Juga: Warga Palembang Harap Siaga: 3 Penyulang PLN Jalani Pemeliharaan Serentak
Banyak yang mengeluhkan kabel-kabel menggantung yang kerap menjadi pemandangan sehari-hari, bahkan mengganggu aktivitas.
“Kalau lewat jalan dekat rumah saya, banyak kabel menjuntai. Anak-anak pernah nyangkut waktu main sepeda,” kata Yani (40), warga Seberang Ulu I.
Dengan dimulainya program ini, warga berharap keindahan dan keamanan kota dapat meningkat, sekaligus menjadi contoh tata kelola infrastruktur digital yang baik.
Bagaimana menurut kalian? Apakah provider patut disanksi karena telah membuat wajah kota Palembang menjadi kusut dan sembrawut?
Berita Terkait
-
Warga Palembang Harap Siaga: 3 Penyulang PLN Jalani Pemeliharaan Serentak
-
Pesangon Tak Dibayar Rp286 Juta, 12 Eks Karyawan Sekolah Islam di Palembang Lapor Polisi
-
Harga Emas Perhiasan di Palembang Terjun Bebas, Segini Harganya Sekarang
-
Cocok untuk Liburan Keluarga, Ini 5 Pilihan Hotel Murah di Palembang
-
PPDB SMP Jalur Zonasi di Palembang Resmi Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syarat Lengkapnya
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan