Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 07 Mei 2025 | 13:07 WIB
Warga Palembang berburu emas di toko

Menurut Rika, investasi dalam bentuk emas memberi rasa tenang, karena selain mudah dijaga, ia juga bisa dilikuidasi dengan cepat tanpa harus melalui proses yang rumit.

Baginya, emas adalah bentuk simpanan yang tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga rasa aman di tengah tantangan ekonomi yang tak pasti.

Tren ini semakin marak setelah lebaran Idul Fitri lalu, yang membuat banyak orang mencari tempat aman bagi kekayaan mereka.

Warga Palembang berburu emas di toko emas

Emas, dengan statusnya sebagai aset yang tahan banting terhadap inflasi dan krisis ekonomi, menjadi pilihan utama bagi banyak orang.

Namun, di balik tren positif ini, ada dampak tak terduga yang mulai muncul. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat bahwa kenaikan permintaan terhadap emas turut berdampak pada inflasi di Palembang.

Baca Juga: Iuran Wajib Wisuda Sekolah Dasar Rp300 Ribu di Palembang Picu Protes

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan, Wahyu Yulianto, mengungkapkan bahwa kelompok pengeluaran yang mencakup perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga telah mencatatkan inflasi yang paling signifikan, yaitu 6,09 persen, dengan kontribusi sebesar 0,80 persen terhadap inflasi umum.

Selain itu, lonjakan harga emas yang kini menjadi tren investasi di kalangan warga, turut memengaruhi inflasi di Sumsel, menjadikan 2025 sebagai tahun dengan inflasi tertinggi.

Wahyu menjelaskan bahwa beberapa faktor utama yang mendorong lonjakan ini adalah penghentian insentif diskon listrik untuk pelanggan rumah tangga berdaya ≤2200 VA yang mulai berlaku pada Februari 2025.

"Kenaikan harga emas perhiasan dan tarif listrik menjadi andil terbesar Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami inflasi sebesar 1,39 persen pada April 2025," ujar Wahyu dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (1/5/2025).

Kenaikan harga emas perhiasan yang semakin melambung, ditambah dengan tarif listrik yang semakin tinggi, memberikan dampak yang cukup besar terhadap daya beli masyarakat di Sumsel, yang akhirnya berujung pada meningkatnya angka inflasi.

Baca Juga: Bank Sumsel Babel Perkuat Program GEBRAK Palembang dengan Bantuan CSR

Hal ini semakin memperburuk situasi ekonomi warga yang sudah terbebani oleh pengeluaran yang terus meningkat.

Load More